Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
12 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
12 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
12 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
6 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
6 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
5 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wabah Corona bisa Turunkan Produksi Mobil di China

Wabah Corona bisa Turunkan Produksi Mobil di China
Para pekerja merakit Honda Civic di pabrik otomotif Dongfeng Honda, Wuhan, provinsi Hubei pada 6 Februari 2017. (Foto: Chinatopix via AP)
Senin, 03 Februari 2020 14:10 WIB
JAKARTA - Coronavirus disebut dapat memangkas produksi mobil China hingga 2 persen tahun 2020. Produksi yang cenderung menurun 'secara material' pada kuartal pertama karena produsen terpaksa menunda pembukaan kembali pabrik setelah Tahun Baru Imlek, jadi salah satu sebab.

Lembaga survei setempat menyebut, penjualan bisa pulih setelah epidemi stabil, tetapi efek positif menjadi 'ringan'.

Lansiran SCMP pada Senin (3/2/2020) menulis, menurut S&P Global Ratings, "produksi mobil China kemungkinan akan menurun secara material selama kuartal pertama, dan dapat memangkas produksi keseluruhan sebanyak 2 persen tahun ini karena epidemi virus coronavirus telah memaksa produsen mobil untuk menunda membuka kembali pabrik mereka,".

Banyak pembuat mobil telah menutup pabrik mereka selama dua minggu di bulan Januari untuk liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada tanggal 25 Januari, dan sejak itu diminta untuk menjaga pekerja mereka di rumah setidaknya selama 9 Februari, ketika pejabat kesehatan setempat berusaha menahan virus yang mematikan itu.

"Dalam pandangan kami, penjualan mobil kemungkinan akan menurun dalam satu hingga dua bulan ke depan," kata analis S&P Claire Yuan, Stephen Chan dan Xin Hui Zu dalam sebuah catatan penelitian.

"Dealer otomatis menunda dimulainya kembali bisnis. Pada saat yang sama, orang-orang berusaha menghindari pergi ke tempat-tempat umum," imbuhnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:SCMP
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/