Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
13 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
3 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
2 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Mendadak Mati, Diduga karena Tubo Belerang

Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Mendadak Mati, Diduga karena Tubo Belerang
Ikan-ikan yang mati di Danau Maninjau. (foto: istimewa/covesia.com)
Rabu, 05 Februari 2020 22:33 WIB
MANINJAU- Ratusan ton ikan di Danau Maninjau milik petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Jorong Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (5/2/2020) mati mendadak. Hal itu dipicu karena naiknya tubo belerang dari dasar ke permukaan danau.
 

Dikutip dari Covesia.com, Camat Tanjung Raya, Handria Asmi mengatakan, matinya ikan-ikan tersebut sudah terjadi sejak 3 hari, terakhir namun puncak terbanyaknya hari Rabu ini.

"Dari kemarin memang sudah ada ikan yang mati dalam jumlah besar, namun hari ini lebih banyak lagi. Jika dijumlahkan sudah ratusan ton," ujarnya saat di konfirmasi Covesia.com, Rabu (5/4/2020).

Untuk lokasi kematian ikan terbanyak terjadi di Nagari Duo Koto. Juga tidak tertutup kemungkinan akan terjadi di nagari-nagari lain di selingkaran Danau Maninjau.

"Tubo belerang ini naik dari permukaan dipicu angin kencang dari arah Timur ke arah Barat. Masyarakat di Danau Maninjau biasa menyebutnya dengan angin darek, angin ini menghembus permukaan danau sehingga riak air danau menjadi kuat dan menggoyang lumpur yang mengendap," terangnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya mengimbau kepada para petani untuk segera memanen atau memindahkan ikan-ikan ke kolam, hal itu untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah ikan yang mati.

"Kita sudah bekerjasama dengan pemerintah nagari dan instansi terkait, saat ini masih melakukan pendataan sembari memberikan himbauan kepada masyarakat," tutupnya. (han/don)

Editor:arie rh
Sumber:covesia.com
Kategori:Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/