Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pekerja Harian Film Berharap Ada Relaksasi Izin Kegiatan Syuting

Pekerja Harian Film Berharap Ada Relaksasi Izin Kegiatan Syuting
Jum'at, 27 Maret 2020 20:25 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Asosiasi Management Produksi Film Indonesia (AMPFI) sangat mendukung keputusan pemerintah yang melarang kegiatan melibatkan massa dalam upaya memutus penyebaran virus Corona atau Covid 19. Namun, pemerintah diminta perlu memikirkan dampak larangan tersebut bagi pekerja film harian yang mengandalkan hidupnya dari  produksi film/sinetron.

"Mungkin untuk level pemain, sutradara dan chief departement memang tidak terlalu berpengaruh dengan terhentinya kegiatan syuting film atau sinetron. Tetapi, pemerintah kan juga harus memikirkan nasib para pekerja harian seperti kru dan pembantu umum yang menerima honor harian saat ada kegiatan syuting film atau sinetron," kata Sekretaris Umum AMPFI, Anas dalam siaran persnya yang disampaikan juru bicara Serikat buruh film harian indonesia ArhoemSky, Jumat (27/3/2020).

Untuk mengatasi persoalan itu, kata Anas, pemerintah perlu memberikan relaksasi izin kegiatan syuting film atau sinetron dengan berbagai cacatan yang harus dipenuhi agar terhindar dari virus Corona.

"Kami juga tidak mau mati konyol di tengah pendemi virus Corona yang melanda Indonesia. Kami tidak keberatan jika Ijin relaksasi itu dikeluarkan dengan catatan harus diikuti dengan protap soal keselamatan menghadapi virus corona atao Covid 19. Contohnya, wajib melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi syuting, menggunakan sanitizer dan tetap menjaga jarak antara kru dengan pemain serta menggunakan masker sepanjang syuting film atau sinetron. Dan, kami juga tidak keberatan selama kegiatan syuting diawasi pihak kepolisian," ujarnya. 

Anas juga mengungkapkan beberapa rumah produksi juga sudah mengeluh dengan adanya larangan tersebut. Bahkan salah satu PH besar khawatir dengan nasib 750 pekerja harian yang selama ini menggantungkan hidupnya dari kegiatan syuting film atau sinetron.

"Kalau dihitung 750 pekerja harian alam satu PH besar plus dengan keluarganya jumlahnya bisa mencapai 2.000 orang yang selama ini hdupnya tergantung dari kegiatan syuting film dan sinetron. Makanya, kami berharap pemerintah melalui kepolisian bisa memberikan relaksasi izin shooting" imbuhnya.

Sebagai Informasi sektor film merupakan satu-satunya profesi di indonesia yang tidak mempunyai ikatan kerja tetap alias freelancer dan satu-satunya profesi yang tidak mempunya Jaminan Hari Tua dan asuransi kesehatan.kalaupun ada itu adalah inisiatif pribadi masing-masing pekerja film atau sinetron. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/