Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
17 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
12 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
12 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
17 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Sebut 283 Orang Meninggal dengan Suara Bergetar, Anies: Mereka Punya Anak, Istri dan Saudara

Sebut 283 Orang Meninggal dengan Suara Bergetar, Anies: Mereka Punya Anak, Istri dan Saudara
Anies Baswedan. (Youtube Dedy Corbuzier)
Selasa, 31 Maret 2020 12:17 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan mengungkapkan data dari Dinas Pemakaman dan Kehutanan menunjukkan pada Maret 2020 telah terjadi pemulasaran dan pemakaman jenazah korban corona covid-19. Jenazah itu dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, lalu dimakamkan kurang dari empat jam oleh petugas yang menggunakan APD.

"Sejak tanggal 6 Maret itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 Maret itu ada 283 kasus, artinya ini adalah mungkin mereka yang belum sempat dites dan itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Dia pun meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak memandang remeh persoalan ini. Mereka yang meninggal tersebut adalah warga Jakarta yang memiliki anak dan sanak saudara.

"Saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik, 283 itu statistik itu adalah warga kita... yang bulan lalu sehat...Yang...bulan lalu bisa berpikir, mereka punya anak, mereka punya istri, punya saudara," ujar Anies dengan suara bergetar.

Ini semua harus diperhatikan secara serius dengan melakukan pembatasan. Masyarakat diminta untuk melakukan kebijakann yang diterapkan pemerintah.

"Tinggallah di rumah, disiplin untuk menjaga jarak, lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi tetangga, lindungi semua. Jangan sampai dinas pertamanan dan hutan kota yang mengurusi makam ini punya angka yang lebih tinggi," ujar Anies Baswedan.

Terus Naik

Sebelumnya, jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan. Saat ini jumlah tersebut mencapai 720 kasus dan data tersebut berdasarkan webiste corona.jakarta.go.id yang diakses Liputan6.com pukul 10.35 WIB.

Dalam laman tersebut juga dituliskan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 48 orang, meninggal 76 orang, yang masih mendapatkan perawatan 445 orang dan isolasi mandiri ada 151 orang.

Selain itu, jumlah yang masih menunggu hasil sebanyak 599 kasus. Kemudian sebanyak 462 kasus yang telah diketahui titik penyebaran berdasarkan kelurahannya dan sisanya 258 belum diketahui.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/