Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Pihak Istana Buka Suara Soal Prediksi Setengah Miliar Orang Jatuh Miskin Akibat Pandemi Corona

Pihak Istana Buka Suara Soal Prediksi Setengah Miliar Orang Jatuh Miskin Akibat Pandemi Corona
Ilustrasi.
Sabtu, 18 April 2020 23:34 WIB
JAKARTA - Dampak penyebaran virus Corona mendatangkan malapetaka pada ekonomi dunia. Kejadian ini dapat mendorong sekitar setengah miliar orang jatuh ke jurang kemiskinan.

Berdasarkan hasil riset Oxfam, organisasi nirlaba asal Inggris ini menyebut setengah miliar orang ini berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk di East Asia dan Pasific, Asia Selatan.

Pelaksana tugas Deputi III Kantor Stap Presiden (KSP), Panutan Sulendrakusuma menyebut menurunnya perekonomian dunia menjadi salah satu penyebabnya.

"Pandemi Covid-19 ini menyebabkan perekonomian dunia mengalami kontraksi yang sangat dalam di tahun 2020," kata Panutan seperti dilansir GoNews.co dari Detik.com, di Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Untuk Indonesia, Panutan mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional banyak yang memproyeksikan bermacam-macam skenario. Hanya saja, ketidakpastian yang berasal dari sektor kesehatan ini telah berdampak kepada 1,5 juta pekerja per 11 April 2020. di mana sekitar 10% terkena PHK dan 90% dirumahkan.

Dari data tersebut berpotensi masuk ke dalam garis kemiskinan. Apalagi pemerintah sudah mengumumkan adanya potensi penambahan jumlah orang miskin sekitar 1,1 juta orang hingga 3,78 juta orang. Penambahan itu berdasarkan skenario-skenario yang dibuat pemerintah akibat dampak Covid-19.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Panutan mengungkapkan pemerintah akan melakukan beberapa upaya, seperti mempercepat belanja negara dan mendorong program padat karya. Selanjutnya, memperluas belanja dengan menambah manfaat bantuan sosial (bansos) seperti Kartu Sembako, hingga insentif di sektor pariwisata.

Upaya selanjutnya, dikatakan Panutan adalah menjaga daya beli masyarakat dan memberikan kemudahan kegiatan ekspor dan impor. Salah satunya dengan memberikan keringan pembayaran pajak.

"Presiden memerintahkan agar dilaksanakan secepatnya dan tepat sasaran, by name by address," ungkap dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:detik.com
Kategori:DKI Jakarta, Pemerintahan, Ekonomi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/