Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
18 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
18 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
18 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
18 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
18 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Bahan Pokok Kian Meroket, Jokowi Curiga Ada yang Mainkan Harga

Bahan Pokok Kian Meroket, Jokowi Curiga Ada yang Mainkan Harga
Rabu, 22 April 2020 22:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) curiga ada yang berupaya memainkan harga bahan pokok di tengah wabah virus corona. Kecurigaan ia sampaikan saat Rapat Terbatas tentang Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok di Istana Merdeka, Selasa (21/4).

Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas tersebut mengatakan harga sejumlah bahan pokok naik di tengah wabah virus corona belakangan ini. Ia merinci harga bahan pokok yang naik adalah daging sapi, cabai rawit merah, bawang putih, gula, beras dan bawang putih.

"Untuk harga gula tidak gerak sama sekali. Harga justru naik Rp19 ribu," katanya.

Tapi kata Jokowi, di tengah kenaikan tersebut, harga gabah di tingkat petani justru turun. Karena itulah ia memerintahkan jajarannya untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang mencari untung besar di tengah penyebaran wabah virus corona.

Pasalnya, di tengah kenaikan beras, petani justru buntung. "Ini yang untung siapa? Tolong segera di dicari," perintahnya.

Ia juga memerintahkan menterinya, terutama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto untuk bergerak dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok tersebut.

"Tolong dilihat betul lapangannya, lapangannya dicek betul. Harga gabah giling turun, kenapa beras naik. Harusnya harga beras ikut turun," katanya.

Sebagai informasi, harga sejumlah barang kebutuhan pokok merangkak naik beberapa hari menjelang bulan ramadan 2020. Salah satu kenaikan terjadi pada cabai rawit.

Sepekan belakangan ini harga cabai rawit semakin pedas. Berdasarkan pantauan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pada Senin (20/4), harga cabai rawit masih Rp42.900 per kilogram pada awal pekan lalu.

Tapi, awal pekan ini harga bahan pokok tersebut naik jadi Rp49.150 per kilogram. Untuk daging ayam, rata-rata harga mencapai Rp30.200 per kilogram, naik dibandingkan awal pekan lalu yang masih Rp29.450.

Harga telur ayam yang awal pekan lalu masih Rp26.050 per kilogram naik menjadi Rp27.850. Bawang merah naik dari Rp43.250 menjadi Rp45 ribu per kilogram.

Di tengah kenaikan tersebut, PT Berdikari (Persero), BUMN sektor perunggasan menyebut harga ayam hidup di tingkat peternak anjlok ke posisi Rp4.000-Rp5.000 per kilogram (kg). Padahal, biaya produksinya mencapai Rp17 ribu per kg.***

Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/