Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
23 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
23 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
22 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
22 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
22 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
22 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  DPR RI

Ada Anggaran Rp 10 Miliar di Kemendag yang Dinilai Bisa untuk Insentif UMKM

Ada Anggaran Rp 10 Miliar di Kemendag yang Dinilai Bisa untuk Insentif UMKM
Ilustrasi: jojonomic
Kamis, 23 April 2020 12:47 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, menyarankan agar anggaran Rp 10 miliar Kementerian Perdagangan RI untuk pengembangan Bimbingan Teknis (Bimtek), Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemasaran untuk pelaku UMKM, diallihkan untuk insentif ekonomi bagi pelaku UMKM.

Saran itu disampaikan Nevi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Sekretaris Jenderal, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kemendag RI yang digelar secara virtual, Rabu (22/4/2020) kemarin.

"(Dalam rapat) dipaparkan ada pengembangan Bimtek, SDM dan pemasaran untuk pelaku UMKM sampai Rp 10 miliar oleh Kemendag. Maka, kami mengingatkan bahwa untuk saat ini yang dibutuhkan UMKM saat ini adalah insentif ekonomi. Jadi, kalau pengembangan SDM dan pemasaran, sepertinya untuk 3 bulan ini kita tunda dulu. Agar, mereka bisa jalan usahanya sehingga mereka bisa bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19," ujar Nevi.

Di sisi lain, Nevi mengusulkan, Kemendag untuk mengadakan pasar tradisional online sebagai salah satu langkah solusi mengatasi kendala dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional. Karena, ungkap Nevi, penerapan pasar online sangat memudahkan terutama bagi para Ibu Rumah Tangga untuk berbelanja sehingga tidak perlu ke pasar secara fisik.

Mengutip Kertas Posisi Koalisi Lawan Corona (KLC) untuk DPR RI yang diterima GoNews.co beberapa waktu lalu, ada 37.000 pelaku UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19. Bantuan yang tersedia untuk pelaku UMKM saat ini hanya BLT dan Kartu Prakerja (bagi UMKM yang tak bisa bertahan), dan bagi pelaku UMKM yang masih bisa bertahan, diberi stimulus demand market melalui dorongan memproduksi-salah satunya-masker.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/