Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
15 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
8 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
9 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Politik

Kartu Prakerja Pelatihan Mancing Cuma Lihat Video, PKS Sebut Pembodohan Rakyat Senilai Rp5,6 Triliun

Kartu Prakerja Pelatihan Mancing Cuma Lihat Video, PKS Sebut Pembodohan Rakyat Senilai Rp5,6 Triliun
Politisi PKS, Sukamta. (Istimewa)
Sabtu, 02 Mei 2020 01:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta, mengkritik kartu Prakerja sebagai program yang tidak tepat sasaran dan asal-asalan peruntukannya.

Pasalnya, Sukamta mendengar, orang yang tidak sesuai kriteria justru menjadi peserta program tersebut.

"Ini program yang semakin tampak dilakukan secara ngawur," kata Sukamta dalam pesan singkatnya, Jumat (1/5).

Sejak awal, Sukamta menyebut, program Prakerja seperti dipaksakan dalam kondisi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Konsep program diubah oleh pemerintah. Awalnya hendak digunakan mengatasi pengangguran. Kini menjadi jaring pengaman sosial untuk buruh atau pekerja yang terdampak pandemi.

"Terbukti ada sekian peserta yang mengaku di media daring, mereka dinyatakan lolos gelombang kedua, padahal tidak sesuai kriteria. Mereka hanya ingin mengetahui keakuratan program ini dalam memilih peserta sesuai kriteria, dan terbukti hanya omong kosong keakuratannya," ucap politikus DPR RI itu.

Selain menyoal peruntukan, Sukamta mengkritik program kartu Prakerja karena sistem pelatihan daring yang dinilainya aneh.

Pasalnya, kata Sukamta, peserta bisa mempercepat pelatihan daring, yang dilakukan dengan menyaksikan video. Setelah mempercepat, peserta langsung mendapatkan sertifikat tanda lulus pelatihan.

"Cerita yang sudah mencoba, bisa skip video tutorial kemudian ikut ujian ketika skornya bagus, langsung bisa dapat sertifikat tanda lulus. Ini pelatihan apaan, apakah bisa menjamin peserta sudah terampil?" ungkap Sukamta keheranan.

Selain itu, Sukamta turut menyoroti tidak adanya bantuan permodalan bagi peserta yang lolos pelatihan daring. Tanpa hal itu, pelatihan kerja menjadi sia-sia.

"Sekadar melihat video tutorial, dan juga tidak diberikan modal berupa alat pancing, kan, jelas pembodohan rakyat dengan pelatihan secara online senilai Rp 5,6 triliun," tutur dia.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/