Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
18 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
18 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
18 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
16 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Internasional

Pandemi, Jutaan Gadis bisa Menikah Dini

Pandemi, Jutaan Gadis bisa Menikah Dini
Ilsutrasi. (Foto: Ist. via curio.id)
Jum'at, 15 Mei 2020 22:21 WIB
JAKARTA - Pandemi Corona/Covid-19 yang berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan, membuka peluang terjadinya banyak pernikahan dini. Pasalnya, para orang tua bisa memilih opsi menikahkan dini anaknya untuk mengurangi beban pembiayaan hidup.

Hal itu diungkap oleh Lembaga amal World Vision sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (15/5/2020). Ahli pernikahan anak di World Vision, Erica Hall, mengatakan, "ketika Anda berada dalam masa krisis seperti perang, bencana alam atau pandemi, tingkat pernikahan anak selalu meningkat,".

Jumlah gadis di dunia yang berpotensi menikah dini lantaran pandemi, tak sedikit. Ada sekitar 4 juta gadis disebut berpotensi mengalami hal ini.

"Jika kita tidak mulai berpikir bagaimana menghindari hal ini, maka akan terlambat selamanya. Kita tidak bisa menunggu pandemi ini selesai lebih dulu, baru memikirkannya," lanjutnya.

Sementara itu, di Indonesia, peningkatan jumlah orang miskin selama pandemi Corona/Covid-19, juga bukan rahasia.

Puskas (Pusat Kajian Strategis) BAZNAS dalam 'Proyeksi Kemiskinan Akibat Covid-19, Studi Kasus Daerah PSBB' memproyeksikan, terjadi penambahan 134.822 penduduk miskin baru pada kondisi ringan dan 866.713 orang pada kondisi berat di 20 wilayah PSBB (Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diberlakukan per 20 april 2020 lalu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Internasional, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/