Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
43 menit yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
32 menit yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Kesehatan

WHO: Disinfektan Tak Efektif Basmi Virus Corona, Justru Bahayakan Kesehatan

WHO: Disinfektan Tak Efektif Basmi Virus Corona, Justru Bahayakan Kesehatan
Penyemprotan disinfektan. (kompas.com)
Selasa, 19 Mei 2020 04:50 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan penyemprotan disinfektan untuk membasmi virus corona.

Sebab, selain tidak efektif membunuh virus corona maupun patogen lainnya, disinfektan juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dikutip dari Republika.com, pernyataan ini dirilis dalam panduan sementara pada Senin (18/5). Dalam panduan sementara WHO berjudul ''Pembersihan dan Desinfeksi Permukaan Lingkungan dalam Konteks Covid-19'' itu dituliskan bahwa disinfektan tidak diaktifkan oleh kotoran. Karenanya, metode ini tidak layak secara manual membersihkan dan menghilangkan semua bahan organik dari ruang seperti itu.

Dalam panduan itu, disebutkan bahwa penyemprotan disinfektan di permukaan berpori seperti trotoar dan jalan-jalan, baik beraspal maupun tidak akan menjadi kurang efektif. Bahkan, WHO mengatakan tanpa adanya bahan organik, penyemprotan kimia tidak mungkin cukup untuk menutupi semua permukaan selama durasi waktu kontak yang diperlukan yang diperlukan untuk menonaktifkan patogen.

''Lebih jauh, jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai reservoir infeksi Covid-19,'' ujar pernyataan WHO, dilansir APP, Senin (18/5).

Selain kurang efektif, WHO juga memperingatkan penyemprotan disinfektan, termasuk yang dilakukan di luar ruangan sekalipun dapat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Terlebih, jika penyemprotan dilakukan di ruang yang tertutup dan individu sering memasukinya seperti kamar dan lorong.

''Ini bisa berbahaya  secara fisik dan psikologis dan tidak akan mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui tetesan atau kontak,'' jelas WHO.

WHO juga menekankan bahwa penyemprotan yang dilakukan langsung terhadap invidu dengan bahan disinfektan seperti klorin dan bahan kimia beracun lainnya dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit.

Selain itu, bronkospasme karena inhalasi dan efek gastrointestinal seperti mual dan muntah dapat terjadi.

Penularan infeksi virus corona jenis baru telah dikaitkan dengan kontak dekat antara individu dalam pengaturan tertutup, seperti rumah tangga, fasilitas kesehatan, lingkungan tempat tinggal yang dibantu dan lembaga perumahan.

Selain itu, pengaturan komunitas di luar pengaturan layanan kesehatan telah ditemukan rentan terhadap peristiwa transmisi Covid-19, termasuk bangunan yang dapat diakses publik, rumah ibadah, pasar, transportasi, dan pertokoan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/