Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
1 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
1 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Saham Moderna Naik, China Kembangkan 5 Vaksin, Peneliti Indonesia Terus Bekerja

Saham Moderna Naik, China Kembangkan 5 Vaksin, Peneliti Indonesia Terus Bekerja
Ilustrasi: Ist.
Kamis, 21 Mei 2020 01:18 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi mengapresiasi Eijkman karena sudah mendapatkan data mengenai tujuh urutan genom virus yang sangat berguna untuk pengembangan vaksin.

Optimisme Indonesia bisa memiliki vaksin Covid-19 sendiri juga seiring dengan upaya positif komunitas peneliti untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19. PCR test kit hingga ventilator adalah karya diminta Jokowi tak sebatas prototipe.

"Tapi, harus terus berlanjut, harus bisa diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan domestik kita dan juga bisa ekspor ke mancanegara," kata Presiden Jokowi, Rabu (20/5/2020).

Untuk itu, Ia menekankan supaya kerja sama dan kolaborasi antar-kekuatan anak bangsa harus diperkuat. Lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, dunia usaha, para pelaku industri, dan unsur masyarakat, semuanya harus bekerjasama.

Upaya untuk memproduksi vaksin menjadi kerja keras negara-negara saat ini. Moderna yang berada di Amerika, dikabarkan tengah mengalami kenaikan nilai saham, China tengah mengembangkan setidaknya 5 vaksin potensial.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pengembangan vaksin bisa memakan waktu 12 hingga 18 bulan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Kesehatan, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/