Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
23 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
4 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
4 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
5
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
4 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
5 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Tito Ngaku Hanya Bisa Pasrah Jika Dirinya di Reshuffle

Tito Ngaku Hanya Bisa Pasrah Jika Dirinya di Reshuffle
Mendagri, Tito Karnavian. (Istimewa)
Selasa, 30 Juni 2020 18:57 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keluhannya terhadap kinerja menteri di kabinet yang ia pimpin. Jika masih ada yang kinerjanya jelek maka mantan gubernur DKI Jakarta itu, tidak segan-segan akan melakukan ‎reshuffle.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, soal reshuffle adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Sehingga dirinya hanya bisa berserah diri ‎kepada kehendak ilahi.

"Jadi sekali lagi saya hanya bekerja saja. Masalah yang lain-lain jabatan itu di tangan Allah SWT dan keputusan hak prerogatif Bapak Presiden," ujar Tito di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/6).

Sementara mengenai Anggota Komisi II DPR yang juga politikus Johan Budi yang meminta Presiden Jokowi tidak melakukan reshuffle terhadap dirinya. Tito mengatakan dirinya tidak nyaman dengan yang disampaikan Johan Budi.

"Kemarin ada yang menyampaikan itu saya agak sedikit kurang nyaman mengenai masalah isu reshuffle. Nanti saya dikira ada pesanan dari saya, padahal tidak," katanya.

Tito juga mengetahui, yang diucapkan Johan Budi adalah spontan. Namun ia menegaskan itu bukan atas keinginan dirinya. Terpenting dirinya sebagai pembantu Presiden Jokowi hanya fokus pada tugas-tugas yang telah diamanahkan.

"Saya sebagai Mendagri hanya bekerja saya. Saya paham tugas saya sebagai Mendagri salah satunya untuk mengawal Pilkada ini bisa berlansung transparan adil dan lancar," ungkapnya.

Diketahui, Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna 18 Juni 2020 lalu memberikan teguran keras kepada para menteri dan pimpinan lembaga negara yang lambat dalam merealisasikan kebijakan penanganan Covid-19.

Presiden bahkan menyinggung opsi perombakan kabinet atau reshuffle di depan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada sidang kabinet itu.

Dalam pengarahannya, Presiden menyampaikan rasa kecewanya terhadap kinerja para menteri yang dinilai belum memberikan progres kemajuan yang signifikan.

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Presiden dalam video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Umum, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/