Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
7 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
2 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
2 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Politik

Kurikulum Pendidikan Tak Masuk Pelajaran Tentang Pancasila, MPR Kecewa

Kurikulum Pendidikan Tak Masuk Pelajaran Tentang Pancasila, MPR Kecewa
Diskusi MPR RI dengan tema 'Membentuk Karakter Bangsa, Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan?' di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (13/7/2020).
Senin, 13 Juli 2020 17:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Nilai-nilai moral dan ideologi Pancasila disoroti MPR RI mulai memudar dikalangan anak muda selaku generasi penerus bangsa. Dalam kurikulum pendidikan sendiri, nampak jarang pembekalan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang Pancasila.

Demikian diungkapkan Anggota MPR RI Fraksi PPP Saifullah Tamliha saat mengisi acara diskusi MPR RI dengan tema 'Membentuk Karakter Bangsa, Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan?' di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (13/7/2020).

Saifullah Tamliha mengatakan, pendidikan moral Pancasila pada dasarnya harus terus diberikan di dunia pendidikan. "Pelajaran tentang Pancasila di kurikulum tentang Pancasila nyaris tidak ada di sekolah-sekolah , baik negeri, swasta maupun pesantren. Jelas ada kekosongan dan baru sekarang kita merasakan, bahwa ada roh Ideologi yang hilang selama reformasi," kata Tamliha.

Karena alasan itu, anggota Komisi I DPR ini menegaskan, alm. mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas meminta kepada jajarannya untuk terus melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Posisi Pancasila dinilai makin terpuruk, kata Tamliha, semenjak hebohnya pemberitaan tentang adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

"Ini semakin parah ketika RUU HIP buat 'geger' se-Indonesia itu. pertanyaannya, apakah kurikulum tentang Pancasila itu diwajibkan kembali," aku Tamliha.

Tak hanya itu, diakui Tamliha, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang belum paham maksud dan tujuan dibentuknya Pancasila. "Di luar negeri sendiri, WNI kita di Negara-begara asing justru paling menaruh minat yang besar untuk mengetahui tentang Pancasila," ungkap Tamliha.

Tamliha mengungkapkan, sistem Pancasila ini sebenarnya sangat dikagumi warga dan pejabat negara asing. "Saat kami ke Budapest-Hongaria dan berpidato di hadapan para wali kota seluruh negara Tiongkok, mereka sangat antusias dan ingin mengetahui apa sih Pancasila itu," tandas Tamliha.

Ungkapan yang sama disampaikan anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, M Nabil Haroen. Ia meminta kurikulum pendidikan Pancasila dimasukan kembali di pendidikan nasional. "Itu penting, karena Pancasila itu adalah ideologi dasar negara Indonesia," ungkap Nabil ditempat yang sama.

Menurut Nabil, pengetahuan tentang Pancasila perlu diterapkan di bangku pendidikan seperti SD, SMP dan SMA hingga seluruh instansi negara. "Termasuk Instansi TNI dan Polri," pinta Nabil.

Oleh sebab itu, Nabil berharap pendidikan Pancasila perlu disusun secara matang dan terperinci agar pelaksanaannya lebih maksimal. "Artinya penerapan Pancasila itu yang implementatif bukan hanya sebagai naratif atau kalimat yang bersifat narasi aja. Jadi, mari kita semua kawal Pancasila ini masuk kurikulum pendidikan agar direalisasi dengan baik," tandas Nabil.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/