Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
6 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
7 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
5 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gunung Sinabung Erupsi, Kolom Abu 2.000 Meter

Gunung Sinabung Erupsi, Kolom Abu 2.000 Meter
Gunung Sinabung erupsi, Sabtu (8/8/2020) dini hari. (kompas.com)
Sabtu, 08 Agustus 2020 13:28 WIB
MEDAN - Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo dan Kabanjahe, Sumatera Utara kembali erupsi Sabtu (8/8/2020) dini hari, pukul 01.58 WIB.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/8/2020), membenarkan kabar erupsi Gunung Sinabung tersebut.

''Betul. Tadi dini hari sekitar pukul 01.58 WIB terjadi erupsi freatik Gunung Sinabung dengan tinggi kolom erupsi sekitar 2000 meter di atas puncak,'' kata dia. 

Menurut Kasbani, tidak ada erupsi susulan yang terjadi setelahnya.

Selain itu, teramati asap kawah utama berwarna putih denga intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.

Kemudian, pada 8 Agustus, terjadi erupsi yang menghasilkan kolom berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal.

Adapun kolom erupsi ini condong ke arah timur.

Jumlah dan jenis gempa yang terekam selama periode 1 Juli-7 Agustus 2020 didominasi oleh gempa embusan, tektonik lokal, dan gempa tektonik jauh.

Pada tanggal 7 Agustus 2020 terekam 15 kali gempa embusan, 6 kali gempa low frequency, 21 kali gempa vulkanik dalam dan 2 kali gempa tektonik jauh.

Pada 8 Agustus 2020 pukul 01:58 WIB terekam satu kali gempa letusan dengan amplitudo maksimum 120 mm dan lama gempa 1 jam 44 detik.

Analisis dan potensi bahaya

Erupsi terbaru yang terjadi bersifat freatik dan tidak didahului oleh kenaikkan gempa-gempa vulkanik yang signifikan, menandakan tidak adanya suplai magma ke permukaan.

Erupsi yang terjadi pada 8 Agustus 2020 lebih diakibatkan oleh overpressure dan aktivitas permukaan.

Erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih besar.

Namun demikian, mengingat sifat dan karakter erupsi Gunung Sinabung, saat ini potensi erupsi eksplosif masih ada, bersamaan dengan kejadian awan panas letusan.

Saat ini potensi ancaman bahaya berupa hujan abu lebat di sekitar puncak Gunung Sinabung.

Material abu dapat terbawa ke daerah yang lebih jauh dari puncak, tergantung arah dan kecepatan angin.

Hingga kini, disimpulkan bahwa tidak teramati adanya gejala perubahan sifat erupsi ataupun peningkatan potensi ancaman bahaya.

Sebaran material erupsi tanggal 8 Agustus 2020 masih pada radius Kawasan Rawan Bencana yang direkomendasikan dan tingkat aktivitas Gunung Sinabung masih tetap di Level III (Siaga).

Rekomendasi

Berdasarkan keterangan resmi dari KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Sabtu (8/8/20200, berikut adalah sejumlah rekomendasi yang disampaikan:

- Masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

- Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik dan mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

- Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77