Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Bukan Kepentingan 2024, Gatot Nurmantyo Gabung KAMI Karena Jiwa Korsanya Terpanggil

Bukan Kepentingan 2024, Gatot Nurmantyo Gabung KAMI Karena Jiwa Korsanya Terpanggil
Kamis, 13 Agustus 2020 15:16 WIB
JAKARTA - Bergabungnya mangan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dinilai tidak berkaitan dengan hajatan Pilpres 2024.

Begitu kata Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, Rabu (12/8/2020) kemarin.

Menurut Satyo, KAMI merupakan katalisator perjuangan moral yang berbicara kondisi bangsa dan negara.

"Kehadiran Gatot Nurmantyo di acara KAMI nampaknya tidak berkaitan dengan hajatan 2024. Entitas KAMI layaknya seperti katalisator perjuangan moral dalam konteks kekinian yang artinya bicara kondisi bangsa dan negara yang tengah menghadapi resesi akibat Covid-19," sebut dia.

Selain itu, mantan Sekjen ProDEM ini menilai bahwa KAMI juga seperti oase bagi masyarakat yang digelayuti ketidakpastian masa depan akibat ketidakpuasan cara penanganan pandemik Covid-19 oleh pemerintah, yang mengakibatkan kontraksi perekonomian masyarakat.

"Sepertinya kehadiran Gatot Nurmantyo lebih kepada 'moral hazard' sebagai purnawirawan Panglima TNI sudah pasti jiwa korsanya terpanggil untuk memberikan kontribusi bagi siapa pun yang mau berjuang untuk menumbuhkan harapan hidup bagi masyarakat banyak," demikian Satyo Purwanto.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/