Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
23 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
18 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
18 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
23 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Masyarakat Sudah Rasakan Resesi, Pengamat: Lakukan Tindakan Nyata, Elit Jangan Cuma Berwacana

Masyarakat Sudah Rasakan Resesi, Pengamat: Lakukan Tindakan Nyata, Elit Jangan Cuma Berwacana
Ilustrasi. (Detik.com)
Senin, 31 Agustus 2020 11:05 WIB
JAKARTA - Publik tidak butuh pernyataan pemerintah tentang resesi ekonomi karena publik sudah lama merasakan hal itu.

Demikian yang disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran, Minggu (30/8/2020) kemarin.

Menurutnya, kalaupun tidak terjadi resesi, sebagian masyarakat berada dalam spektrum ‘resesi’ karena pertumbuhan ekonomi tidak berimbas secara signifikan kepada masyarakat menengah ke bawah.

"Pertumbuhan ekonomi itu kan yang menikmati para pemilik modal yang telah menguasai sumber-sumber daya alam, sementara sebagian masyarakat masih berkutat dan menggantungkan hidup pada ekonomi informal," ujarnya.

Baca Juga: Luhut: Resesi Bukan Akhir dari Segalanya

Andi menegaskan, yang dibutuhkan oleh masyarakat kekinian adalah kebijakan pemerintah yang pro terhadap masyarakat miskin dan pro pemerataan.

"Jadi sebaiknya elit berhenti berwacana, segeralah lakukan tindakan nyata dalam ‘merestorasi’ pendekatan dan kebijakan ekonomi kearah yang lebih produktif, manusiawi dan berkesetaraan," pungkasnya.

Resesi ekonomi di kuartal III 2020 bukan sebatas isapan jempol semata. Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan hampir 100 persen yakin Indonesia akan dilanda resesi ekonomi.

Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," ujarnya saat acara temu seniman di Warung Bu Ageng, Jalan Tirtodipuran, Mantrijeron, Yogyakarta, Sabtu (29/8).

Hanya saja, dia memastikan bahwa resesi ini bukan berarti Indonesia langsung mengalami krisis ekonomi. Bahkan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini memastikan resesi tidak berbahaya alias aman.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/