Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
2
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
23 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
3
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
Umum
23 jam yang lalu
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
4
Hasil All England Disebut Buah Ketekunan dan Disiplin Menjalani Proses
Olahraga
24 jam yang lalu
Hasil All England Disebut Buah Ketekunan dan Disiplin Menjalani Proses
5
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
6
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Umum
19 jam yang lalu
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Home  /  Berita  /  Politik

Sebelum ada Vaksin, Jusuf Kalla Minta Pilkada Ditunda

Sebelum ada Vaksin, Jusuf Kalla Minta Pilkada Ditunda
Jusuf Kalla. (Istimewa)
Minggu, 20 September 2020 08:51 WIB

JAKARTA - Sejak virus corona baru (Covid-19) mewabah awal tahun 2020, hingga saat ini belum ada vaksin untuk menangkal virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

Atas dasar alasan itulah, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang ditunda.

Menurut JK, penundaan itu dilakukan hingga vaksin Covid-19 ditemukan agar dapat mencegah terjadinya penularan virus corona.

"Saya sarankan ditunda dulu sampai beberapa bulan sampai dengan vaksin ditemukan dan vaksin ditemukan nanti langsung menurun itu (penyebaran virus Corona)," kata JK di Gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, seperti dikutip GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/9).

JK berpesan sekaligus mengingatkan para pemangku jabatan dan petinggi negara untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.

Dia juga mengimbau agar KPU dapat menyusun aturan yang ketat mengenai mekanisme selama pelaksanaan masa kampanye atau berkumpulnya massa di tengah pandemi Covid-19 yang tengah terjadi.

"Saya kira KPU harus membikin syarat-syarat berkumpul atau apa. Kalau terjadi pelanggaran syarat-syarat, katakanlah kampanye hanya 50 (orang), tapi terjadi 200 (orang). Kalau terjadi kecenderungan itu ya lebih baik dipertimbangkan kembali waktunya," ujarnya.

Jika memang pelaksanaanya sulit untuk mencegah kerumunan saat Pilkada, maka, JK menekankan maka lebih baik Pilkada ditunda.

Adapun Pilkada itu akan dilaksanakan serentak pada bulan Desember 2020. Menurut JK penundaan Pilkada serentak 2020 tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan.

"Jadi sebenarnya tidak apa-apa (ditunda) dari segi pemerintahan," pungkas mantan Wapres ke-10 dan 12 itu.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwww