Pengakuan Pelayan Kesehatan Rawat Santri Pasien Isolasi Covid-19
Suasana perawatan di Rusunawa saat ini, dirasa lebih menenangkan lantaran nuansa agama kuat dari para pasien yang merupakan santri.
"Suara murotal tak pernah berhenti menggema di dalam Rusunawa. Dan mereka tetap mengaji dengan bimbingan gurunya lewat HP. Malah justru kali ini kita merawat anak-anak pesantren suasananya lebih tenang dan damai. Itu yang dirasakan teman-teman di sini dibanding dengan yang dirawat di rumah sakit," kata Titie dikutip dari radartasikmalaya.com, Selasa (6/10/2020).
Para santri, diungkapkan Titie, juga selalu shalat berjamaah dengan tetap menerapkan prinsip jaga jarak (lebih kurang 2 meter). Lalu, setiap usai shlat Magrib dan Subuh itu ada tausiah serta ceramah.
"Yang terdengar biasanya dalam tausiah itu tentang menguatkan semangat mereka dan dikaitkan dengan kondisinya bahwa ini cobaan yang bisa dilewati," tutur Titie.
Titie mengungkapkan, seluruh pasien isolasi di Rusunawa Unsil merupakan klaster pesantren. Mereka adalah santri-santri yang positif terkonfirmasi asimptomatik atau diisolasi dengan fokus tujuan safe limited, sehingga tak ada konsumsi obat. Pemerintah, hanya membantu makanan saja.
"Kalau yang simptomatik itu ada obat untuk perawatannya," tambahnya.
Per Senin, kemarin, ada sebanyak 72 orang pasien isolasi di Rusunawa Unsil. Penelitian terakhir mengungkapkan, bahwa dalam 10 hari kadar virus di tubuh mereka turun dan sudah tak menular lagi.
"Tapi kita tetap antisipasi dulu dengan hasil swab dalam waktu dekat ini. Mereka sudah diswab 2 kali sebelumnya," kata Titie.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Kesehatan, GoNews Group, DKI Jakarta, Jawa Barat |