Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
24 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
24 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Politik

Gus Jazil Minta Perbedaan Sikap soal UU Ciptaker Tidak Timbulkan Perpecahan

Gus Jazil Minta Perbedaan Sikap soal UU Ciptaker Tidak Timbulkan Perpecahan
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. (GoNews.co)
Kamis, 08 Oktober 2020 15:28 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PANDEGLANG - Pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) oleh Pemerintah dan DPR menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Bahkan, jutaan buruh dan Mahasiswa Di seluruh daerah menggelar demo yang berujung ricuh.

Menurut Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, setiap undang-undang selalu saja mulai dari proses pembahasan sampai hasilnya, memunculkan perselisihan atau perbedaan paham. "Menurut saya perselisihan atau perbedaannya itu harus produktif. Saya setuju bahwa yang namanya ihtilafu ummati rahmatin, perbedaan pendapat dari umat itu menjadi rahmat, tapi jangan sampai perbedaan itu justru menjadi petaka," ujar Gus Jazil di sela Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Mathla’un Nawakarta, Kampung Paringi, Desa Pasir Putih Eurih, Kecamatan Cicata, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (8/10/2020).

Menurut Gus Jazil, sapaan akrabnya, tarik-menarik perbedaan yang kuat di tengah-tengah masyarakat saat ini jangan sampai mengakibatkan perpecahan yang tidak produktif. "Kalau mau pakai jalur hukum, tinggal ke MK (Mahkamah Konstitusi). Kalau mau berdialog, berdialoglah dengan baik-baik karena itulah yang disebut dengan budaya Pancasila. Setiap permusyawaratan di Pancasila harus diiringi dengan hikmat kebijaksanaan, tidak ada yang otot-ototan. Semua bisa didialogkan. Ini seperti bangsa ini sudah tertutup untuk bisa berdialog satu sama yang lainnya," katanya.

Wakil Ketua Umum DPP PKB ini, meminta, agar semua pihak harus duduk bersama sehingga ketika ada ketidakpuasan, bisa didialogkan. "Sebab apa, yang banyak (muncul di publik) itu bukan dialog, malah yang ada menurut saya fitnah," urainya.

Gus Jazil mengaku setuju bahwa omnibus law UU Ciptaker sebagai buah dari pikiran manusia ada kekurangan.

"Tidak ada yang sempurna. Cuma menyikapi ketidak sempurnaan ini jangan sampai kita sikapi dengan terpecah belah, jangan disikapi dengan permusuhan, itu bangsa yang berbudaya, ada aturannya," urainya.

Koordinator Nusantara Mengaji ini mengatakan, DPR sebagai pembuat UU pasti akan mendengarkan suara penolakan yang belakangan kencang disuarakan sejumlah elemen masyarakat. "Omnibus law kita mendengarkan, kita tidak tuli. Kalau toh ada yang salah yang namanya undang-undang bisa dikoreksi. Cuma kalau koreksinya dengan jerat jerit, bakar-bakar, itu tidak benar," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/