Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
18 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
18 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
18 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
16 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Nasional

Semangat Resolusi Jihad, Gus Jazil Dorong Santri Kuasai Iptek

Semangat Resolusi Jihad, Gus Jazil Dorong Santri Kuasai Iptek
Foto: Ist.
Jum'at, 23 Oktober 2020 14:31 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Jazilul Fawaid, mendorong segenap santri nasional untuk menggelorakan semangat Resolusi Jihad di momentum Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020.

Sebagaimana semanagat Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 silam bisa menjaga Indonesia dari cengkraman kembali para penjajah, semangat yang sama pada masa sekarang diharap bisa menjaga Indonesia dari ketertinggalan persaingan kemajuan dunia.

Kepada wartawan, Jumat (23/10/2020), Jazilul menyatakan, para santri nasional bisa memfokuskan energi semangat itu pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Menurutnya, "menguasai Iptek inilah yang akan mengubah hidup dan kehidupan kita,".

Wujud mencintai Iptek, kata Jazilul bertolak dari pesan KH Hasyim Asy'ari (pencetus Resolusi Jihad) adalah bersegera dalam menuntut ilmu dan tidak terperdaya dengan menunda-nunda dan berangan-angan panjang waktu yang tak akan kembali.

"Nah, kebiasaan kita kan mengatakan tarsok-tarsok (entar dan besok). Bila terlalu panjang angan-angan dan tak menguasai ilmu maka santri akan ketinggalan jaman," kata Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, MPR RI, Nasional, Politik, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/