Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
21 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
21 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
4
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
5
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
20 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Nasional

Reaksi Pernyataan Macron, Komisi Agama Minta Dubes Perancis beri Penjelasan

Reaksi Pernyataan Macron, Komisi Agama Minta Dubes Perancis beri Penjelasan
Ketua Komisi VIII DPR RI/Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto saat berbicara mengenai pembakaran Alquran di Swedia beberapa waktu lampau. (gambar: tangkapan layar dok. video Ist.)
Minggu, 01 November 2020 18:01 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mendorong pemerintah untuk memanggil Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia terkait pernyataan presiden Perancis Emanuel Macron mengenai karikatur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

"Masyarakat Indonesia terganggu dan marah dengan pernyataan provokatif presiden Macron. Pemerintah harus panggil Dubes Perancis untuk memberikan penjelasan," kata Yandri dikutip dari pernyataan publiknya, Minggu (1/11/2020).

Sebelumnya, berbagai pihak di tanah air juga telah menyatakan kekecewaannya pada pernyataan Macron. Presiden RI, Joko Widodo pada Sabtu (31/10/2020) bahkan menyatakan bahwa Indonesia mengecam pernyataan Macron tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru sejarah di Perancis bernama Samuel Paty tewas dipenggal setelah mempertunjukkan kartun nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada murid-murid di dalam kelas.

Macron, menyatakan pembelaannya pada kartun tersebut karena kartun adalah bagian dari kebebasan berekspresi di negara itu. Kata Macron, "kami tidak akan menyerahkan kartun kami. Kami tidak akan menyerah selamanya,".

Beberapa pihak di beberapa negara, akhirnya memboikot produk-produk Perancis, sebagai ekspresi kekecewaan pada Macron.

Belakangan, insiden penusukan terjadi di dalam dan di luar gereja Basilika Notre-Dame di pusat kota Nice, pada Kamis (29/10/2020) pagi, waktu setempat. Ada 3 orang yang dikabarkan tewas dalam insiden tersebut.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/