Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
6 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
4 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
3 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
5
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
3 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Dokter Reisa: Dampak Mematuhi 3M Sangat Luar Biasa Mencegah Penularan Covid-19

Dokter Reisa: Dampak Mematuhi 3M Sangat Luar Biasa Mencegah Penularan Covid-19
Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. (pikiranrakyat)
Kamis, 19 November 2020 10:00 WIB

JAKARTA - Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien positif Covid-19, terutama pasien yang memiliki penyakit penyerta.

Menurut Reisa, hal itu tergambar dari menurunnya persentase kasus meninggal akibat Covid-19 (fatality rate) di Indonesia minggu ini menjadi 3,26% dari minggu sebelumnya 3,34%.

Dituturkan Reisa, komitmen tinggi nakes perlu didukung oleh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 melalui disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman).

''Dampak mencegah penularan Covid-19 melalui 3M ini sangat luar biasa, selain membantu nakes, juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19,'' ujar Reisa dalam Dialog Adaptasi Kebiasaan Baru yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (16/11/2020), seperti dikutip dari inews.id

Sementara Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menyampaikan, survei di sembilan provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19 menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta.

Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 mencapai Rp184 juta dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap.

Menurutnya, penyakit merupakan musibah yang bisa dicegah dengan mengubah perilaku dan menjaga gaya hidup sehat. ''Karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit,'' katanya.

Selain itu, dia juga menilai Covid-19 menimbulkan beban dan merugikan negara. Hingga kini, perawatan pasien Covid-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN untuk penanganannya.

Dia menyampaikan, pengeluaran negara mencapai Rp800 triliun bersumber dari APBN, APBD dan dana desa untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Kerugian dan dampak lain dari Covid-19, kata dia bisa ditekan jika masyarakat disiplin menerapkan gerakan 3M.

''Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000, tapi begitu tertular Covid-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, kita kehilangan Rp1,5 juta. Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan Rp1,5 juta,'' ucapnya.***

Editor:hasan b
Sumber:inews.id
Kategori:Nasional, Kesehatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77