Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Warga yang Ikut Kerumunan Diminta Sukarela Tes Swab di Puskesmas, Tidak Dipungut Biaya

Warga yang Ikut Kerumunan Diminta Sukarela Tes Swab di Puskesmas, Tidak Dipungut Biaya
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo. (okezone)
Minggu, 22 November 2020 14:59 WIB

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 diperlukan kerelaan warga menjalani pemeriksaan, pelacakan kontak erat dan perawatan.

Doni Monardo mengucapkan hal itudalam rapat koordinasi virtual melalui aplikasi Zoom Sabtu sore (21/11/2020). Hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sejumlah kepala Puskesmas.

Rapat koordinasi tersebut fokus membahas testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan), menyusul mulai ditemukannya kasus baru setelah terjadi kerumunan baik semasa libur panjang, penjemputan tokoh agama di Bandara Soekarno Hatta, kerumunan di Tebet, Jakarta Selatan, Megamendung, Bogor dan Petamburan, Jakarta Pusat baru-baru ini.

Doni Monardo menyadari kesulitan yang dihadapi petugas di lapangan. Tak lupa ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras mereka dalam melayani masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.

''Dibutuhkan kerelaan hati dari masyarakat untuk melakukan swab, utamanya bagi yang pernah mengikuti kerumunan termasuk selama liburan panjang, demonstrasi menolak UU Cipta Kerja maupun kerumunan lain. Tes swab di Puskesmas, tidak dipungut biaya,'' tegasnya.

Doni juga berharap dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat di setiap daerah, termasuk para ketua RT dan ketua RW.

''Sampaikan bahwa kita akan melakukan tes massal, dimulai dari keluarga inti yang positif. Ini bagian dari upaya memutus mata rantai penularan Covid-19,'' ujarnya.

Menurutnya, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak. ''Karenanya perlu kerja sama yang baik dan harmonis. Semua harus dilakukan dengan pendekatan humanis,'' ucapnya.

Kepada Satgas Penanganan Covid-19 daerah, Doni meminta untuk melanjutkan kerja kerasnya menelusuri kasus dan segera melakukan karantina di tempat yang telah ditentukan, baik bagi orang tanpa gejala maupun yang sudah bergejala, supaya semua bisa selamat.

Petugas diminta melakukan pendekatan secara persuasif. Ajak masyarakat mau bekerja sama atas nama nilai-nilai kemanusiaan.

''Mulailah dengan penelusuran dari pasien positif, misalnya dari Lurah Petamburan, selanjutnya tes massal dari keluarga intidan semua orang yang memiliki kontak erat dengan pasien.''

Dalam kesempatan itu, para peserta menyampaikan data-data terkini terkait perkembangan terakhir Covid-19 di wilayah tugas masing-masing daerah, maupun secara khusus yang terjadi di klaster-klaster khusus, seperti disebut di atas.

Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Megamendung, petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan. Kondisi ini tentu saja cukup menyulitkan dan berbahaya bila sampai ada yang tertular tetapi tidak terlacak sehingga bebas bergerak dan menulari orang lain.***

Editor:hasan b
Sumber:rilis satgas covid-19
Kategori:Nasional, Kesehatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/