Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
7 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
2 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
2 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Buntut Tewasnya 6 Orang Bukan Teroris di Tangan Polisi, Presiden Diminta Copot Kapolri dan Kabaintelkam

Buntut Tewasnya 6 Orang Bukan Teroris di Tangan Polisi, Presiden Diminta Copot Kapolri dan Kabaintelkam
Ilustrasi penembakan. (gambar: istimewa/govtech)
Senin, 07 Desember 2020 19:26 WIB

JAKARTA - 6 dari 10 orang dinyatakan tewas di tangan polisi dalam sebuah insiden di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, sekira pukul 00.30 WIB, Senin (7/12/2020) dini hari.

Kabar yang beredar, kapolda Metro Jaya Irjen. polisi Fadil Imran menyatakan bahwa 6 anggota Polri diserang dengan senjata tajam dan senjata api. 3 tembakan dari senjata api para penyerang, sudah meletus.

Dalam posisi terancam, anggota polisi pun menembak penyerang hingga menyebabkan enam dari 10 pelaku meninggal dunia.

GoNews.co telah mencoba mengonfirmasi kabar ini, namun Fadil belum memberi tanggapan. Termasuk mengenai kaitannya para korban tewas dengan Rizieq Shihab.

Terkait insiden ini, ketua Presidium Ind. Police Watch Neta S. Pane menyatakan, bagaimana pun keenam orang yang tewas itu "bukanlah anggota teroris,".

"Sehingga polisi wajib melumpuhkannya terlebih dahulu, karena polisi lebih terlatih dan polisi bukan algojo melainkan pelindung masyarakat," kata Neta, Senin (7/12/2020).

Lebih jauh, menurut Neta, "presiden Jokowi harus segera mencopot kapolri Jenderal polisi Idham Azis dan kabaintelkam Polri Komjen polisi Rycko Amelza,".

Kenapa Baintelkam? Menurut Neta, jika benar kelompok korban mempunyai laskar khusus yang bersenjata, kenapa Baintelkam tidak tahu dan tidak melakukan deteksi dan antisipasi dini serta tidak melakukan operasi persuasif untuk "melumpuhkannya".

Kenapa kapolri? Menurut Neta, tidak promoternya Idham Azis dalam mengantisipasi kasus Rizieq sudah terlihat sejak kedatangan pimpinan FPI itu di Bandara Soetta, yang tidak diantisipasi dengan profesional, tapi terbiarkan hingga menimbulkan masalah.

***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Nasional, Politik, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/