Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
23 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
22 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
5
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
22 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
6
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Olahraga

Pengelolaan Sarana Olahraga Harus Mandiri

Pengelolaan Sarana Olahraga Harus Mandiri
Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto (kanan).
Kamis, 10 Desember 2020 20:58 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melibatkan industri lokal untuk kebutuhan perawatan sejumlah tempat olahraga (venue) bertaraf internasional yang beada di Jakarta. Hal ini bertujuan agar biaya pengelolaan bisa mandiri.

"Kita harus cari terobosan-terobosan untuk membiayai diri sendiri (secara mandiri). Sebab, kita tidak bisa selamanya mengandalkan dana pemerintah daerah maupun pusat," kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto usai penandatanganan kerjasama dengan KONI Pusat di Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Menurut Dwi, venue olahraga di Jakarta, di antaranya Jakarta International Velodrome, Jakarta International Stadium dan Jakarta International Equestrian Park memerlukan biaya perawatan cukup tinggi. Contohnya, fasilitas Velodrome sebagai lintasan sepeda bertaraf internasional di Rawamangun, Jakarta Timur, memerlukan biaya per…yang mencapai ratusan hingga miliaran rupiah.

"Jakarta International Velodrome itu menggunakan kayu lintasannya berasal dari Siberia, ini tingkat kelembapannya dan suhunya harus dijaga dengan standar internasional supaya tidak melengkung. Untuk itu pendingin ruangan (AC) harus dihidupkan selama 24 jam agar kayu di lintasan sepeda tidak mengalami pemuaian," jelasnya.

"Total biaya perawatan bisa miliaran lah. Itu untuk di Velodrome saja. Untuk estimasi biaya listrik sebulan saja Rp700 juta, belum kebersihan dan tim keamanannya," kata Dwi.

Selain itu, PT Jakpro juga perlu mempersiapkan pembiayaan serupa untuk kebutuhan venue lainnya seperti JIS yang ditargetkan rampung pembangunan fisiknya pada Oktober 2021 serta Equestrian di Pulomas.

Berangkat dari tuntutan tersebut, Jakpro berupaya mengembangkan sayap usaha komersial melalui kerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

KONI sebagai institusi yang menaungi olahraga, kata Dwi, saat ini memiliki peran pembinaan terhadap pengusaha industri olahraga lokal lewat produk Patriot.

"Peran sport industry inilah yang nanti kita harapkan bisa menutup biaya operasional minimal 100 persen untuk pengelolaan dan perawatan venue di Jakarta," kata Dwi.

Produk Patriot akan berperan sebagai sponsor pertandingan, iklan, konser musik dan lain sebagainya untuk mendorong antusiasme pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/