Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
10 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Politik

Sampah Menumpuk, Mardianto Manan: Firdaus-Ayat Gagal Jalankan Konsep Smart City Madani

Sampah Menumpuk, Mardianto Manan: Firdaus-Ayat Gagal Jalankan Konsep Smart City Madani
Mardianto Manan. (Foto: Dok. Goriau.com)
Jum'at, 08 Januari 2021 22:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Tumpukan sampah di ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru, kian parah. Wali Kota Pekanbaru Firdaus dan Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi dianggap gagal melaksanakan program Smart City Madani.

Demikian diungkapkan Pengamat Lingkungan sekaligus politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Mardianto Manan kepada GoNews.co, Jumat (08/1/2021).

"Kejadian penumpukan sampah ini ada unsur kesengajaan Pemerintahan Firdaus-Ayat dan stafnya yang menangani masalah sampah ini. Kenapa saya katakan demikian? karena sosok Firdaus dengan gelar MT nya pasti sudah mengetahui medan tentang sampah menyampah ini, mustahil beliau yang sudah Doktor ahli perencana dan punyai konsep Smart City Madani ini bisa kecolongan setiap tahunnya," ujarnya.

Ia juga tak percaya, menumpuknya sampah pada akhir tahun, hanya karena kontrak sudah habis dengan pihak ketiga. "Saya tidak percaya, apalagi seorang yang ahli bidang perencanaan seperti Firdaus juga pasti tidak percaya. Semua aksi dan kegiatan yang dilaksanakan dalam pemerintahan kota, apalagi yang bersifat rutinitas, harusnya sudah diluar kepala pak Firdaus-Ayat, maka mustahil kejadian terus berulang," tukasnya.

Bahkan menurutnya, keledai saja tak mau dua kali masuk lobang yang sama. "Jadi kesimpulan saya, masalah ini sengaja dibiarkan. Apalagi, Firdaus itu doktor dan mantan Kepala PU yang menjabat Wali Kota dua periode, tak mungkin kalau beliau tak tahu solusi soal sampah," tegasnya.

Seharusnya kata Manan, Firdaus-Ayat sudah melakukan evaluasi rutin dan berkala di tahun 2020 lalu. Termasuk masalah kesejahteraan pekerja, masalah kontrak dan lainnya.

"Warga ini, di Kota Pekanbaru ini, tetap akan menghasilkan sampah setiap harinya. Dalam konteks teori produksi sampah perindividu warga kota setiap hari rata-rata memproduksi sampah 0,8kg/hari, bayangkan saja jumlah penduduk kota lebih kurang 1,2 juta saat ini, artinya sekitar 960.000 kg sampah akan menumpuk setiap malam hari," tukasnya.

"Itu belum lagi sampah penduduk di siang hari yang hampir dua kali lipatnya, artinya jika ini dibiarkan tiga hari saja sudah terjadi penumpukan sekiatar 2,8 juta kg," timpalnya.

Untuk itu kata Manan, perlu dipikirkan secara matang bagaimana solusinya ketika terjadi akhir tahun dan putus kontrak sampah ini. "Nah disinilah saya katakan kalau pak wali memang sengaja membiarkan sampah memenuhi kota Madani ini," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77