Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
21 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
21 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
22 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Nasional

Anggota MPR RI: Perlu Narasi Baru untuk Menghidupkan Pancasila

Anggota MPR RI: Perlu Narasi Baru untuk Menghidupkan Pancasila
Anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem (Nasional Demokrat), Willy Aditya (kanan) dalam Unusida, Jawa Timur, Sabtu (13/2/2021). (foto: ist.)
Sabtu, 13 Februari 2021 15:58 WIB
SIDOARJO - Anggota MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia), Willy Aditya, menyampaikan pentingnya literasi dan narasi dari nilai-nilai kebangsaan dihidupkan kembali. Kampus bisa memulai gerakan demikian.

"Kita sudah terlalu lama, menyaksikan metode sosialisasi Pancasila. Namun yang kita lihat justru kering dari semangat. Pancasila selalu berada di langit-langit. Karena itu saya mau memulai metode baru yang lebih melibatkan banyak kalangan dan menggunakan metode dari bawah ke atas, seperti Pancasila diramu oleh Soekarno dulu," kata Willy dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Nahdlatul Ulama, Sidoarjo (Unusida), Sabtu (13/2/2021).

Dia melanjutkan, untuk itu kita butuh literasi dan narasi. Dua hal ini harus sejalan agar masyarakat Pancasila terus berkembang.

"Bahkan kitab suci pun dimulai dengan dorongan berliterasi, iqra. Literasi yang saya maksud bukan hanya sekedar buku. Buku memang penting. Namun jauh dari itu menyimak dan menggali pengetahuan dari lingkungan kita dan kehidupan sehari-hari, teramat penting untuk dilewatkan," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unusida Fatkul Anam mendukung pengembangan gagasan ini. Dia menilai kaum muda menjadi tonggak penting untuk distimuli dalam rangka meningkatkan literasi dan narasi kebangsaan.

"Di tengah kondisi begitu mudahnya hoaks disebarluaskan, nasionalisme tetap harus kita bangun dari tunas-tunas muda. Tidak hanya sosialisasi, tapi juga implementasi. Menghadirkan Pancasila di rumah kita. Bukan hanya dirumah kita, tapi di lingkungan kita juga," ucapnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, MPR RI, Nasional, Pendidikan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/