Dukung Rencana Sekolah Tatap Muka, Hetifah Minta Guru Honorer juga Divaksin
"Jangan sampai terjadi pembedaan status, karena semua sama-sama langsung bertatap muka dengan masyarakat. Data di dapodik (data pokok pendidikan) harus akurat, jangan sampai ada yang tidak mendapatkan karena permasalahan administrasi," tegas Hetifah dalam pernyataan pers yang dikutip GoNews.co, Jumat (26/2/2021).
Selain itu, kata Hetifah, perkembangan hasil dari vaksinasi terhadap para guru dan dosen juga harus dipantau serius untuk menentukan langkah terbaik model pembelajaran.
"Kita lihat beberapa bulan ke depan, bagaimana efektivitas vaksin ini dalam menghambat penyebaran virus. Semoga semua berjalan lancar," kata Dia.
Pada prinsipnya, Hetifah menjelaskan, dirinya sepakat dengan rencana Kemendikbud RI (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) yang akan memulai pembelajaran tatap muka untuk beberapa hari di setiap pekan. Hal tersebut, karena PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang sudah berjalan selama satu tahun tercatat telah menimbulkan kesenjangan di antara peserta didik.
"Kami harap dengan vaksinasi belajar tatap muka bisa segera jalan, karena banyak sekali sebenarnya dampak kurang baik dan kesenjangan dengan pembelajaran jarak jauh yang sudah berjalan selama setahun ini. Dengan vaksinasi guru, risiko diminimalisir, bukan berarti tidak ada. Meski tatap muka, protokol tetap harus jalan, misalnya dengan sistem shift, jaga jarak meja, dan masker harus selalu dipakai," kata Hetifah.
Ia berharap, orangtua dan institusi pendidikan sudah dapat mempersiapkan penyelenggaraan tatap muka dalam beberapa bulan ke depan.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | DKI Jakarta, Nasional, Pendidikan |