Dugaan Pelanggaran HAM, AS akan Minta Pertanggungjawaban Arab Saudi
"Mengingat pengaruh Pangeran Mohammed, sangat tidak mungkin pembunuhan tahun 2018 bisa terjadi tanpa seizinnya," tulis laporan rahasia tersebut yang dikutip GoNews.co dari AFP, Sabtu (27/2/2021).
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden mengungkapkan, AS akan mengumumkan perubahan signifikan dalam hubungan bilateral pada Jumat dan Senin. Biden juga sudah bicara dengan Raja Arab Saudi, pada Jumat.
"Saya berbicara kemarin dengan raja. Menjelaskan kepadanya bahwa peraturan berubah dan kami akan mengumumkan perubahan signifikan hari ini dan Senin. Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran hak asasi manusia," kata Biden dalam sebuah wawancara dengan Univision.
Sebagai pengingat, Jamal Khashoggi tewas setelah memasuki konsulat di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 lalu. Laporan menyebut bahwa Khashoggi tewas dan dimutilasi oleh 15 orang. 7 dari 15 orang itu disebut berasal dari Rapid Intervention Force yang sebelumnya menangani kritik dan protes terhadap Arab Saudi di luar negeri.
CIA tak lama kemudian menyimpulkan Pangeran Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, tetapi Trump (Presiden AS saat itu, red) enggan merilis laporannya.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | DKI Jakarta, Internasional, Hukum |