Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
23 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
23 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
23 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
24 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  Internasional

Dugaan Pelanggaran HAM, AS akan Minta Pertanggungjawaban Arab Saudi

Dugaan Pelanggaran HAM, AS akan Minta Pertanggungjawaban Arab Saudi
Junalis senior AS, Jamal Khashoggi, yang tewas di Istanbul pada 2018. (foto: ist./al jazeera)
Sabtu, 27 Februari 2021 18:12 WIB
JAKARTA - Laporan Intelijen AS (Amerika Serikat) menyebut, ada inisial MBS dalam kasus pembunuhan jurnalis berkewarganegraan AS, pengkritik MBS di The Washington Post, Jamal Khashoggi.

"Mengingat pengaruh Pangeran Mohammed, sangat tidak mungkin pembunuhan tahun 2018 bisa terjadi tanpa seizinnya," tulis laporan rahasia tersebut yang dikutip GoNews.co dari AFP, Sabtu (27/2/2021).

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden mengungkapkan, AS akan mengumumkan perubahan signifikan dalam hubungan bilateral pada Jumat dan Senin. Biden juga sudah bicara dengan Raja Arab Saudi, pada Jumat.

"Saya berbicara kemarin dengan raja. Menjelaskan kepadanya bahwa peraturan berubah dan kami akan mengumumkan perubahan signifikan hari ini dan Senin. Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran hak asasi manusia," kata Biden dalam sebuah wawancara dengan Univision.

Sebagai pengingat, Jamal Khashoggi tewas setelah memasuki konsulat di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 lalu. Laporan menyebut bahwa Khashoggi tewas dan dimutilasi oleh 15 orang. 7 dari 15 orang itu disebut berasal dari Rapid Intervention Force yang sebelumnya menangani kritik dan protes terhadap Arab Saudi di luar negeri.

CIA tak lama kemudian menyimpulkan Pangeran Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, tetapi Trump (Presiden AS saat itu, red) enggan merilis laporannya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Internasional, Hukum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77