Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
13 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
4
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
13 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
11 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
11 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  Nasional

Bulog Didorong Beli Langsung Hasil Panen Petani

Bulog Didorong Beli Langsung Hasil Panen Petani
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin (kedua kanan) dalam suatu kesempatan di PPUU (Panitia Perancang Undang-Undang) DPD RI, Senayan, Jakarta. (foto: ist./dpd ri)
Senin, 08 Maret 2021 17:20 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia), Sultan B. Najamudin, meminta Bulog untuk menyerap langsung hasil panen padi para petani secara maksimal.

Data Sultan yang diterima GoNews.co pada Senin (8/3/2021) menyebut, produksi padi pada subround Januari - April 2021 diperkirakan sebesar 25,37 juta ton GKG (gabah kering giling), mengalami kenaikan sebanyak 5,37 juta ton atau 26,88 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang sebesar 19,99 juta ton GKG.

Berdasarkan asumsi tersebut dan output dari program food estate dibeberapa daerah, Kementan memperkirakan terjadi kenaikan produksi gabah kering giling sebesar 5,37 juta ton dibandingkan triwulan pertama 2020 yang hanya 19,99 juta ton GKG.

"Kita semua berharap Bulog dan pasar domestik dapat menyerap langsung secara penuh hasil petani. Sebab kondisi di lapangan menunjukkan ada marjin yang cukup lebar antara harga jual beras dan gabah ditingkat petani yang tidak sebanding dengan harga ditingkat pedagang," ujar senator muda asal Bengkulu tersebut.

Karenanya, Sultan mendorong Bulog untuk dapat memotong mata rantai distribusi beras atau gabah dengan cara membeli langsung hasil panen kepada petani bukan dengan membeli beras di penggilingan (pengusaha). Dengan begitu, Bulog menjadi penyeimbang harga komoditas beras.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/