Pelatih Arema FC: Sektor Belakang dan Finishing Touch Jadi PR Besar
Penulis: Azhari Nasution
Menanggapi hasil tersebut, Pelatih Arema FC, Kuncoro menyebut sektor belakang dan finishing touch menjadi PR besar untuk diperbaiki di dua laga tersisa. Kuncoro menilai lini belakangnya masih sering kehilangan fokus saat menghadapi serangan lawan.
Hal ini terbukti dari gol Persikabo yang dicetak Ahmad Noviandani di menit 11 karena kurang rapatnya penjagaan pemain belakang Arema FC.
“Untuk pemain belakang sementara ini memang masih banyak kelemahan. Tapi kedepan akan segera kita benahi,” tutur Kuncoro.
“Tadi kita lakukan pergantian memang untuk menambal itu,” imbuhnya.
Lini serang juga tak luput dari evaluasi yang dilakukannya. Pelatih berusia 48 tahun itu menilai timnya seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Karena duet striker Arema FC, Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo mampu menciptakan beberapa peluang. Namun kurang tenang dan eksekusi yang terburu-buru membuat peluang-peluang yang diraih tidak dapat dimaksimalkan menjadi gol.
“Striker kita di pertandingan tadi memang belum maksimal. Banyak peluang tapi tidak jadi gol, saya tekankan tadi kepada Dedik dan Yudo sebagai striker harus punya ketenangan."
"Tadi saya catat ada tiga peluang yang bisa jadi gol namun pemain masih terburu-buru dan kurang tenang. Ketenangan penting bagi seorang striker terlepas dari keberuntungan,” ungkap Kuncoro.
Di dua pertandingan selanjutnya melawan PSIS Semarang dan Barito Putera, Kuncoro optimis permainan Arema FC akan semakin membaik dan lolos ke babak selanjutnya.
“Kita tetap optimis, berusaha semaksimal mungkin di dua pertandingan sisa ini,” tandasnya. ***
Kategori | : | Sepakbola, Jawa Tengah |