Dapat Dukungan IKA, Krisna Bayu Paham Konsekuensi Rangkap Jabatan
Penulis: Azhari Nasution
Krisna Bayu pasti memahami konsekuensi rangkap jabatan yang diembannya. Apalagi, dia sudah mencatat sejarah dengan meraih medali emas pada sembilan kali pelaksanaan SEA Games dan lima kali juara Asia. Plus empat kali tampil di Asian Games dan tiga kali di Olimpiade.
"Tak ada masalah bagi saya merangkap jabatan. Selain tidak melanggar AD/ART Kurash dan Sambo, olahraga beladiri kurash dan sambo itu kan punya karakter yang mirip yakni mengandalkan bantingan. Makanya, saya akan berusaha semaksimal mungkin bisa mengangkat prestasi olahraga kurash di ajang SEA Games Hanoi, Vietnam 2021, Pengalaman saya saat menjadi atlet akan saya curahkan untuk mencetak atlet kurash Indonesia berkualitas yang mampu bersaing pada Asian Games China 2022 nanti. Apalagi, atlet kurash Indonesia telah meraih perunggu pada Asian Games Jakarta 2018," kata Krisna Bayu yang ditemui usai Munalub Ferkusi.
Tidak keliru memang 18 Pengprov Ferkushi yang hadir di Munaslub menggantungkan harapan terhadap Krisna Bayu tentang masa depan olahraga kursah. Apalagi, dia telah membuktikan kemampuannya saat memimpin PP Persambi. Secara mengejutkan, sambo yang tidak diperhitungkan sukses menyumbangkan empat medali emas bagi Kontingen indonesia pada SEA Games Filipina 2019.
Sejak kegagalan kurash memenuhi target medali emas pada SEA Filipina 2019, Krisna Bayu punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikannya. Seperti tiga tuntutan Ketua Pengprov Ferkushi Jawa Barat, Irfan Akmal yang diputuskan menjadi amanat Munaslub.
Pertama, melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dalam upaya menyusun program pembinaan olahraga kurash. Kedua, menggelar Munaslub untuk penyempurnaan peraturan organisasi dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Terakhir, menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) yang betujuan menjaring atlet kurash potensial untuk dipersiapkan menghadapi SEA Games Hanoi, Vietnam 2021.
"Saya akan mencoba menjalankan amanat Munaslub dalam rangka mensinergikan hubungan dengan PB Ferkushi dengan Pengprov Ferkushi yang selama ini tersumbat. Dan, saya yakin dengan kerja sama yang baik pasti akan menelurkan hasil yang baik juga," ungkapnya.
Satu hal lagi yang perlu dicatat adalah Munaslub dipantau Reza Nassiri selaku Technical Director IKA (Asosiasi Kurash Internasional) sebagai utusan Presiden IKA, Haider Farman. Bahkan, Reza Nassiri melalui zoom meeting mengucapkan selamat atas terpilihnya Krisna Bayu sebagai Ketua Umum PB Ferkushi periode 2021-2025.
Kabar gembira juga disampaikan Nassiri yang menyebutkan IKA siap membantu Krisna Bayu dalam membangun prestasi olahraga kurash Indonesia sekaligus mengizinkan Indonesia memproduksi pakaian kurash sendiri.
"Dukungan IKA ini sangat penting dalam upaya membangun prestasi olahraga kurash di Indonesia. Begitu juga dengan adanya izin IKA kepada Indonesia untuk memproduksi pakaian sendiri. Selama ini kita kan mengimpor pakaian dari luar dengan harga yang cukup tinggi tetapi adanya izin IKA ini harga pakaiannya bisa jauh lebih murah," tutupnya. ***
Kategori | : | DKI Jakarta, Olahraga |