Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Airlangga Sarankan Jokowi Geser Moeldoko

Airlangga Sarankan Jokowi Geser Moeldoko
Airlangga saat bersama Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 09 April 2021 16:05 WIB
JAKARTA - Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman mengatakan, keterlibatan Kepala KSP Moeldoko dalam polemik kepemimpinan Partai Demokrat memberikan implikasi negatif bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, Kantor Staf Kepresidenan merupakan lembaga yang berada di bawah Presiden sehingga seharusnya tidak memiliki konflik kepentingan politik partisan.

"Sebaiknya Pak Moeldoko mengundurkan diri atau dipindah ke kementerian lain," ujarya dalam diskusi yang digelar secara daring dilansir dari JPNN.

KSP, menurutnya, sebaiknya dibuka untuk kepemimpinan baru yang lebih fokus bekerja mengawal program-program prioritas Presiden.

Doktor politik alumni Murdoch University Australia ini menilai, kinerja KSP juga tidak memberikan kontribusi yang cukup baik.

Padahal, KSP seharusnya mampu memberikan masukan sebagai pertimbangan strategi yang harus dilakukan oleh presiden sesuai dengan agenda besar yang dihadapi.

Misalnya, kata dia, KSP seharusnya fokus melakukan monitoring dan evaluasi program penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional sebagai agenda prioritas presiden.

"Namun pekan kemarin, Presiden malah kok menghadiri pernikahan selebriti yang kemudian menimbulkan persepsi publik dan munculnya berbagai pertanyaan prioritas pemerintahan saat ini," jelas Airlangga.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/