Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
17 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
18 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Politik

Jokowi Diapresiasi Sana-Sini

Jokowi Diapresiasi Sana-Sini
Ilustrasi Jokowi. (gambar: ist./katta.id)
Selasa, 18 Mei 2021 07:55 WIB
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengatakan bahwa hasil tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK hendaknya menjadi masukan untuk langkah-langkah perbaikan KPK, baik terhadap individu-individu maupun institusi KPK.

"Dan tidak serta-merta dijadikan dasar untuk memberhentikan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden sebagimana dikutip GoNEWS.co, Selasa (18/5/2021).

Pernyataan yang mencerminkan sikap resmi Istana itu, diapresiasi oleh publik. Pengamat Politik, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pada kompas.com, "Apa yang disampaikan Presiden ini yang sebenarnya ditunggu publik,".

"Presiden telah mengambil sikap yang tepat, sehingga trust pemerintah Jokowi terhadap agenda pemberantasan korupsi clear," kata Pangi.

Senada dengan Pangi, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, Jokowi telah memberi sebersit harapan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Pernyataan Jokowi itu tentu patut diapresiasi. Sebab, TWK yang dilakukan terkesan politis dan sengaja dibuat untuk menyingkirkan kelompok Novel Baswedan," kata Jamil dalam sebuah pernyataan.

Sejak mula, Jamil sudah menyatakan bahwa karyawan KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan tidak serta merta memiliki wawasan kebangsaan yang rendah. Sebab, alat tes (instrumen) yang digunakan juga diragukan mampu mengukur wawasan kebangsaan seseorang.

"Dalam bahasa riset, alat ukur yang digunakan diragukan validitasnya," terang Jamil.

Seperti diketahui, 75 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan dinyatakan tak lulus tes wawasan kebangsaan dalam proses alih status menjadi aparatur sipil negara.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Politik, Hukum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/