Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
2
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
3
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
4
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
5
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
21 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
6
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Home  /  Berita  /  Politik

Koalisi Demokrat-Golkar Dinilai Potensial, Tapi AHY Cawapresnya

Koalisi Demokrat-Golkar Dinilai Potensial, Tapi AHY Cawapresnya
Silaturahmi Ketua Umum DPP Golkar dengan Ketum Demokrat. (Foto: Istimewa)
Minggu, 06 Juni 2021 15:36 WIB
JAKARTA - Kemungkinan Partai Demokrat (PD) berkoalisi dengan Golkar di Pilpres 2024 dinilai sangat terbuka. Tapi untuk konfigurasi pasangannya, Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diyakini akan legowo jika hanya menjadi cawapres Airlangga Hartarto.

"Oh iya sangat mungkin (PD koalisi dengan Golkar). Bahkan bisa jadi ini sebuah pasangan yang potensial, bisa jadi jago. Dan saya yakin ini pasangannya jadi Airlangga-AHY, tidak kekeh AHY untuk jadi nomor 1. Karena jadi nomor 2, Demokrat sudah sangat diuntungkan. Apalagi kan Golkar dan Airlangga elektabilitasnya di atas Demokrat," kata pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, Minggu (6/6/2021).

Duet Airlangga-AHY disebut sebagai pasangan nasionalis. Hendri sendiri ingin Airlangga-AHY bertarung dengan duet Prabowo Subianto-Puan Maharani, dan bahkan melawan Anies Baswedan.

"Jadi, menurut saya, ini pasangan nasionalis yang bagus. Ini kalau bisa Airlangga-AHY, kemudian ada Prabowo-Puan, mungkin ada satu lagi, misalnya Anies Baswedan dengan siapa calon wakilnya, Anies Baswedan dengan Zulkifli Hasan misalnya, atau dengan Gatot Nurmantyo atau dengan nama yang sampai saat ini masih belum terlihat," papar Hendri.

"Karena kan posisi wapres sebetulnya syaratnya satu, nggak boleh pengin jadi presiden. Kalau sampai posisi wapres, terus orang yang jadi wapres ingin jadi presiden, itu cukup kisruh, akan ramai kabinetnya nanti," imbuhnya.

Jika duet Airlangga-AHY terealisasi, Hendri berpesan satu hal. Menurutnya, kedua belah pihak harus sepakat bahwa AHY tidak boleh maju jadi capres di Pemilu 2029.

"Tapi, menurut saya, tokoh-tokoh yang sekarang nggak ada yang pas jadi wapres, karena semuanya pengin jadi presiden. Makanya nanti kalau Airlangga-AHY jadi, perjanjian pertama yang harus diteken sama mereka, AHY periode kedua nggak boleh maju jadi presiden. Jadi langgeng itu pasangannya," terangnya.

Lebih lanjut, Hendri menekankan perjanjian bahwa AHY tidak akan maju jadi capres pada 2029 penting. Sebab, dia melihat semua kandidat cawapres yang ada saat ini memiliki keinginan menjadi capres.

"Karena AHY nggak akan ganggu Airlangga dan dia baru melakukan kegiatan-kegiatan politik bila sukses jadi wapres periode pertama, periode kedua mereka berpasangan lagi. Karena semua wapresnya, semua yang dijagokan wapres pengin jadi presiden semua," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat mendorong duet AHY-Airlangga untuk Pilpres 2024. Namun, Golkar menegaskan tetap mematuhi hasil musyawarah nasional (munas) pada 2019, yang mana memutuskan Airlangga sebagai satu-satunya capres dari Golkar.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/