Menpora Tekankan Kewajiban Vaksinasi dan Sistem Bubble di FIBA Asia Cup 2021
Penulis: Azhari Nasution
"Soal vaksin, FIBA bilang belum semua negara merata terkait vaksin ini, tolong ditekankan lagi paling tidak untuk tim nasionalnya yang akan berangkat sudah divaksin," kata Menpora Zainudin Amali saat menerima audiensi secara virtual Panitia Penyelenggara FIBA Asia Cup 2021 dari Situation Room Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (7/7/2021).
Selain masalah vaksinasi, Amali juga meminta panitia penyelenggara FIBA Asia Cup 2021 untuk mempertahankan sistem bubble dari sebelum mulai hingga acara selesai. Hal ini terkait untuk penekanan masalah pandemi Covid-19.
"Sistem bubble itu harus tetap dipertahankan betul dengan ketat, minta juga komitmen FIBA akan hal ini. Sama dengan yang akan kita alami di Olimpiade Tokyo ini, bahkan dipisahkan wisma atlet dan hotel dan tidak bisa saling mengunjungi. Jadi, hanya dari hotel ke tempat latihan atau tempat pertandingan," tegasnya.
Amali juga berharap kegiatan ini dapat menghibur masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, jika diizinkan adanya penonton akan mengikuti peraturan dan protokol kesehatan yang sangat ketat dan sangat terbatas. "Kegiatan ini juga sekaligus kita mempromosikan bagaimana menyelenggarakan kegiatan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Itu penting," tegas Menpora Amali.
Terkait prestasi basket Indonesia di FIBA Cup Asia 2021 ini, Amali optimis Timnas Basket Indonesia bisa meraih posisi delapan besar. "Saya 'kan dikasih optimis sama Sekjen Perbasi bahwa insya Allah kita bisa delapan besar. Itu juga yang saya sampaikan dimana-mana. Saya kira target ini yang harus dijaga sehingga bisa tercapai," harapnya.
Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah menyampaikan, FIBA Asia Cup 2021 akan diikuti 16 negara peserta termasuk Indonesia. 13 negara diantaranya telah dipastikan lolos kualifikasi yakni Iran, Korea, Siria, Australia, Jepang, libanon, Bahrain, Yordania, New Zealand, Kazakstan, Filipina, China.
"Secara prinsip para atlet yang tiba di Indonesia akan dijemput menuju hotel, tidak ada aktifitas di tempat lain. Hanya hotel, tempat latihan atau tempat bertanding (bubble). Penonton hanya 10% dan yang sudah divaksin. Jika situasi Covid-19 membaik bisa 25%, bisa juga tanpa penonton jika situasi pandemi memburuk," urai Junas. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta |