Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
19 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
19 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
17 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
17 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  Politik

Meski Level PPKM Surabaya dan Jabodetabek Turun, Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Prokes

Meski Level PPKM Surabaya dan Jabodetabek Turun, Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Prokes
Ilustrasi PPKM. (Foto: Istimewa)
Selasa, 24 Agustus 2021 18:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia, khusus untuk di Pulau Jawa dan Bali atau lebih kecil lagi Jabodetabek, yang sudah mampu menekan penyebaran Covid-19, dan PPKM Level 4 diturunkan, untuk selalu waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

"Mentaati PPKM, Prokes serta melakukan vaksinasi adalah yang sangat penting. Sehingga terhindar dari penularan COVID-19, dan kembali terjadinya lonjakan kasus," kata LaNyalla, Selasa (24/8/2021).

Senator asal Jawa Timur ini menjelaskan, ada 4 wilayah aglomerasi yang diturunkan dari level 4 ke level 3 di Pulau Jawa-Bali, yakni Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), Bandung Raya, Surabaya Raya, dan Semarang Raya.

Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan level 4 turun dari 67 menjadi 51, sementara level 3 dari 59 kabupaten/kota menjadi 67 kabupaten/kota dan level 2 dari 2 kabupaten/kota menjadi 10 kabupaten/kota.

Untuk luar Jawa-Bali, hanya 7 provinsi yang menerapkan PPKM Level 4, dari sebelumnya 11 provinsi. Di tingkat kabupaten/kota, level 4 dari seluruh 132 kabupaten/kota menjadi 104 kabupaten/kota, dan level 3 dari 215 kabupaten/kota menjadi 234 kabupaten/kota, serta level 2 dari 39 kabupaten/kota menjadi 48 kabupaten/kota.

Pemerintah sendiri memutuskan memperpanjang PPKM level 2 sampai 4 hingga 30 Agustus 2021 untuk Pulau Jawa-Bali. Sementara luar Jawa-Bali, PPKM akan diperpanjang 2 pekan hingga 6 September mendatang.

"Penurunan status PPKM untuk wilayah aglomerasi besar patut kira berikan apresiasi. Hal ini menunjukkan kerja keras masing-masing kepala daerah yang bekerja sama dengan stakeholder lainnya, termasuk jajaran TNI/Polri dalam menerapkan aturan PPKM di wilayahnya masing-masing," kata LaNyalla.

Meski begitu, LaNyalla meminta agar semua daerah tetap waspada. Tetap berpegang kepada prokes. "Keberhasilan ini tentunya juga atas partisipasi masyarakat yang bersedia tertib mematuhi aturan. Penurunan pembatasan kegiatan ini akan memperbaiki sektor perekonomian daerah, yang tentunya juga akan berdampak kepada rakyat," sebutnya.

Kepada masyarakat wilayah aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang saat ini masih berada pada Level 4, LaNyalla meminta agar tetap optimistis. Ia yakin dalam waktu dekat aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya dan DIY akan segera menyusul masuk level 3.

"Yang penting masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan aturan PPKM Level 4. Pemda bersama Forkopimda lainnya juga harus sigap mengejar ketertinggalan. Sehingga indikator-indikator yang menentukan status level cepat membaik," ucapnya.

LaNyalla kebali mengingatkan, tidak boleh abai dengan adanya perbaikan ini. Walaupun ada penurunan level, Pemda bersama Forkopimda lainnya serta masyarakat tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan.

LaNyalla mengingatkan, jangan sampai keberhasilan PPKM menjadi sia-sia karena sikap keteledoran. Apalagi berdasarkan data pemerintah, PPKM telah berhasil menurunkan kasus konfirmasi positif Covid sejak puncak lonjakan kasus Juni-Juli lalu, sebesar 78%. "Keberhasilan ini bukan hal yang mudah dicapai. Ada banyak pengorbanan dan usaha yang dilakukan baik oleh pemerintah dan jajaran terkait, serta dari masyarakat sendiri," jelas LaNyalla.

Mantan Ketua Umum PSSI itu juga mengatakan, angka kesembuhan pasien Corona yang kini secara konsisten lebih tinggi dibanding penambahan kasus juga harus disyukuri dengan cara menjaga diri dan keluarga. "Saat ini PR pemerintah adalah bagaimana caranya segera menurunkan kasus kematian Covid yang masih cukup tinggi. Saya yakin, dengan kerja sama seluruh elemen bangsa dan kedisiplinan masyarakat, hal tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/