Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
24 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Olahraga
Paralimpiade Tokyo 2020

Para Atletik Belum Mampu Tambah Medali

Para Atletik Belum Mampu Tambah Medali
Saptoyoga Purnomo. (Ist)
Sabtu, 04 September 2021 23:33 WIB
Penulis: Azhari Nasution
TOKYO - Harapan Saptoyoga Purnomo menambah perolehan medalinya di Paralimpiade Tokyo 2020 pupus setelah gagal menembus posisi tiga besar pada final Lari 200M-T37 putra. Pada lomba final di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Sabtu (4/9/2021) itu, Saptoyogo berhasil menyentuh garis finish dengan catatan waktu terbaiknya 23,27 detik.

Catatan tersebut belum cukup untuk membawanya masuk ke posisi tiga besar dan harus puas dengan menempati peringkat keenam. Meski belum berhasil mempersembahkan medali di nomor 200 meter, namun Saptoyoga cukup senang, karena secara pribadi penampilannya lebih baik dan berhasil memperbaiki catatan waktu terbaiknya.

"Meski belum berhasil membawa medali, tetapi saya sangat senang sekali tampil di final 200 meter dan berhasil memecahlan rekor pribadi," ujar Satoyoga.

"Harapan saya dipertandingan selanjutnya bisa melakukan yang terbaik untuk Indonesia," tambahnya.

Pelatih Saptoyoga, Purwo Adi Sanyoto sendiri menilai penampilan Sapto dinomor 200 meter ini cukup luar biasa, karena ini pertama kalinya bagi Saptoyoga berhadapan dengan atlet-atlet dunia dan berhasil memecahlan rekor pribadinya.

"Untuk Saptoyoga pada final 200 meter kali ini luar biasa, karena memang untuk pertemuan dengan atlet-atlet dunia di nomor ini baru di sini. Kemudian ia juga berhasil memecahkan rekor pribadinya tadi sehingga bisa menjadi personal best," ucap Purwo.

Pelari asal Amerika Serikat, Nick Myhugh memastikan medali emas setelah mencatat waktu tercepat 21,91 detik. Nick sekaligus memperbaiki catatan rekor 22, 26 yang dipecahkannya dipenyisihan satu hari sebelumnya. Sementara medali perak dan perunggu masing-masing jatuh ke tangan Andri Vdovin dari RPC dan Medonca de Gomez dari Brasil.

Tidak berbeda jauh dengan Saptoyoga, pada nomor lainnya, pelari Indonesia Karisma Evi Tiarani yang berlaga di final 100 meter T63 putri juga belum berhasil membawa pulang medali dari Paralimpiade Tokyo 2020. Pemegang rekor dunia 100 m-T42 itu finish keempat usai mencatatkan waktu 14,83 detik.

Karisma mangaku persaingan di final 100m itu cukup menegangkan dan hujan yang mengguyur lintasan membuat penampilannya tidak maksimal. Namun ia tidak patah semangat dan bertekad akan berlatih lebih keras lagi untuk hasil yang lebih baik di masa mendatang.

"Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Perlombaan tadi cukup menegangkan, karena kondisi juga hujan jadi lintasan agak licin kemudian sedikit menghambat pergerakan. Kedepannya saya akan berlatih lebih keras lagi, bekerja lebih keras lagi agar bisa memberikan yang terbaik," ucap Karisma.

Meski hanya finish di peringkat 4, namun pelatih Slamet Widodo mengapresiasi perjuangan pantang menyerah Karisma meski tampil di tengah hujan deras.

"Hari ini Karisma Evi final lari 100m hanya mampu berada diurutan nomor 4, namun saya apresiasi karena dalam situasi yang hujan deras Karisma Evi telah bertanding dengan penuh semangat, berjuang dengan sangat luar biasa dan memang lawan-lawannya bagus-bagus sehingga Karisma Evi hanya bisa finis keempat," ujar Slamet.

Di final 100m kali ini, Karisma harus mangakui dominasi Italia yang menyapu bersih tiga podium teratas. Bahkan Ambra Sabatini yang meraih medali emas dengan waktu 14,11 detik berhasil memecahkan rekor dunia sebelumnya (14,37 detik ) milik kompatriotnya Martina Caironi yang kali ini meraih medali perak. Sementara medali perunggu diraih Monica Graziana Contrafatto dengan catatan waktu 14,73 detik.

Belum berhasilnya Saptoyoga dan Karisma Evi maka memastikan tidak ada lagi peluang dari cabang para atletik untuk menambah medali. Para atletik Indonesia sukses menyumbangkan satu medali perunggu dari Saptoyoga di lari 100 meter putra T37. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/