Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
22 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
23 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
8 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
4 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  Politik

Kapal China Masuk Natuna, Komisi I DPR RI Desak Pemerintah Perkuat Kapasitas Patroli Kamanan Laut

Kapal China Masuk Natuna, Komisi I DPR RI Desak Pemerintah Perkuat Kapasitas Patroli Kamanan Laut
Kapal China yang ditangkap TNI Angkatan Laut di perairan Natuna bebrapa waktu yang lalu. (Foto: Dok. TNI AL)
Jum'at, 17 September 2021 11:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Sukamta, mendesak pemerintah serius untuk meningkatkan kapasitas patroli keamanan wilayah laut terluar Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Sukamta saat rapat dengar pendapat bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia terkait adanya ratusan bahkan ribuan kapal Vietnam hingga China yang menerobos masuk wilayah perairan Natuna Utara.

Sukamta menyebut, keberadaan kapal-kapal asing yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal, tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga bisa membahayakan kedaulatan wilayah Indonesia. "Terutama di wilayah Laut Natuna Utara, perlu ada konsentrasi yang lebih besar untuk melakukan patroli. Wilayah ini berdekatan dengan zona sengketa di laut China Selatan antara China dan negara-negara Asean," ujarnya kepada GoNews.co, Jumat (17/9/2021).

"Beberapa kali juga terjadi insiden kapal coast guard China masuk wilayah Indonesia. Jika Indonesia tidak bisa menunjukkan kekuatan patroli keamanan yang memadai, pihak asing akan leluasa mengobok-obok wilayah Indonesia," lanjutnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengusulkan tiga pendekatan dalam mengatasi persoalan tersebut. Pertama, dengan memperkuat kekuatan kapal patroli Bakamla.

"Bakamla menyebut hanya memiliki 10 kapal untuk patroli, ini tentu sangat minim untuk menjaga wilayah laut Indonesia yang luas. Industri pertahanan milik Indonesia bisa lebih digiatkan untuk memproduksi kapal-kapal jenis coast guard. Ini untuk mendukungan cakupan patroli yang selama ini dilakukan," ucapnya.

Kedua, menurut Sukamta perlu diperkuat adalah koordinasi keamanan laut, dengan melibatkan berbagai kekuatan yang dimiliki. "Kerja sama yang telah dilakukan Bakamla dengan TNI AU untuk melakukan patroli udara ini bagus dan perlu diperkuat. Bakamla juga bisa bekerjasama dengan LAPAN untuk memperkuat pemanfaatan teknologi penginderaan melalui satelit dan udara," katanya.

Selanjutnya yang ketiga menurut Anggota DPR asal Yogyakarta ini, pendekatan untuk mengamankan wilayah Laut Indonesia bisa dengan mencontoh strategi China mengerahkan milisi laut dalam sengketa di Laut China Selatan.

"Indonesia punya banyak nelayan andal, mereka bisa dilibatkan untuk ikut mengamankan wilayah Laut Natuna Utara. Pengerahan nelayan-nelayan Indonesia di wilayah yang rawan dimasuki pihak asing, bisa ikut membantu memberikan informasi ke Bakamla. Dalam hal ini pemerintah bisa memberikan fasilitasi berupa alat monitor dan BBM kepada nelayan-nelayan Indonesia," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/