Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
21 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
15 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
15 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
4
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
21 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
5
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
14 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
6
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
21 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Home  /  Berita  /  Politik

Masalah Limbah, Ketua DPD RI Dorong Inovasi Masker Ramah Lingkungan

Masalah Limbah, Ketua DPD RI Dorong Inovasi Masker Ramah Lingkungan
Ketua DPD RI saat meninjau dapur pembuangan limbah proses membatik di sentra batik Desa Tanjung Bumi, Madura, beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)
Rabu, 22 September 2021 17:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Rabu (22/9/2021), mendorong pemerintah melalui badan riset, untuk membuat inovasi masker ramah lingkungan.

Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19, masker menjadi kebutuhan dasar masyarakat untuk digunakan sehari-hari. Namun, limbah masker tersebut belum tertangani dengan baik. "Limbah masker ini belum tertangani dengan baik. Karena penggunaannya yang terus meningkat, masker pada akhirnya mencemari lingkungan. Saya kira pemerintah perlu mendorong inovasi teknologi masker ramah lingkungan," kata LaNyalla.

Menurut LaNyalla, pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi yang nyaris kolaps, tetapi juga berdampak serius terhadap pencemaran lingkungan hidup, khususnya dari sampah medis.

Berdasarkan studi yang dilakukan University of Southern Denmark, diperkirakan sekitar 129 miliar masker dibuang setiap bulan. Menurut laporan Ocean Asia tahun 2020, sebanyak 1,6 miliar sampah masker global berakhir di lautan. Jumlah ini setara 5,5 ribu ton sampah plastik dan setara 7 persen pusaran sampah Pasifik. Di perairan Mediterania, masker sekali pakai ini menjerat hewan laut dan membunuhnya.

"Mengapa hal itu terjadi, karena pemakaian masker dan dibuang tanpa dilakukan pengolahan. Tentu hal ini dapat merusak lingkungan hidup pada jangka panjang," tutur LaNyalla.

Ditambahkannya, selain inovasi teknologi masker ramah lingkungan, solusi jangka pendek untuk mengatasi problematika sampah masker adalah tempat sampah khusus.

"Pemerintah perlu menyiapkan tempat sampah khusus masker sekali pakai, tempat pengumpulan dan pembuangan. Selain itu diupayakan masyarakat menggunakan masker yang dapat digunakan kembali, selain upaya
membuat inovasi masker sekali pakai yang ramah lingkungan tadi itu," ujar LaNyalla.

Oleh sebab itu, Senator asal Jawa Timur itu mengapresiasi Kampus ITS yang merancang Zero Mask Waste Box untuk menekan permasalahan limbah masker. "Teknologi itu dirancang sebagai tempat sampah pengolahan limbah masker sekali pakai. Alat ini dapat mengurangi peningkatan risiko penularan Covid-19," ujar LaNyalla.

LaNyalla menilai pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi mengenai panduan pengolahan sampah masker. Hal itu bertujuan agar masyarakat memiliki tata cara yang benar dalam membuang limbah masker yang tak lagi digunakan.

"Berdayakan pos-pos pelayanan kesehatan, posyandu, kantor RT-RW dan kelurahan serta tempat publik lainnya agar dapat membangun kesadaran masyarakat membuang dan mengolah sampah masker sekali pakai dengan benar agar mengurangi limbah yang semakin hari semakin menggunung," imbau LaNyalla.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/