Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
18 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
6 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
6 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
6 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Politik

BKSAP DPR Sebut Pemerintah Belum Serius Selamatkan UMKM dari Badai Pandemi

BKSAP DPR Sebut Pemerintah Belum Serius Selamatkan UMKM dari Badai Pandemi
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir saat menjadi narasumber diskusi 'Optimalisasi Tugas dan Fungsi DPR RI Ditengah Pandemi' dalam rangka Press Gathering Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Bandung, Jawa Barat.
Minggu, 26 September 2021 00:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BANDUNG - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menyayangkan sikap pemerintah yang belum serius menyelamatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), akibat dampak dari pandemi Covid-19. Hal itu Ia ungkapkan Hafisz dalam diskusi 'Optimalisasi Tugas dan Fungsi DPR RI Ditengah Pandemi' dalam rangka Press Gathering Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Bandung, Jawa Barat, yang dilaksankan Jumat- Minggu (24-26/09/2021).

Saat ini kata Dia, pemerintah terkesan lebih berpihak kepada kalangan industri dan korporasi yang besar dibandingkan kepada UMKM. "Bentuk keberpihakan pemerintah seperti insentif-insentif yang diberikan untuk industri mobil, misalnya Relaksasi PPn Bm. Tapi untuk UMKM belum terlihat," ujarnya.

Padahal menurutnya UMKM telah terbukti memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup signifikan. Bahkan, bisa dikatakan bahwa sektor UMKM ini penyumbang 95 persen dari perekonomian nasional. "Penerimaan negara yang mencapai Rp1800 Triliun itu bersumber dari pajak, termasuk UMKM," ujarnya Anggota Komisi XI DPR RI itu.

Untuk itu, dirinya mendesak pemerintah segera memprioritaskan UMKM agar dapat bertahan dan bangkit kembali paska Covid-19. Lebih jauh Waketum PAN ini mengatakan, Indonesia berbeda dengan Jepang dan AS. Kedua negara maju ini memang UMKM nya dikendalikan industri besar, sehingga kalau, GM (General Motor) bangkrut, maka pemerintah AS berusaha menyelamatkanya karena sektor industrinya sangat menggerakkan UMKM.

"Karena itu, perlunya memperkuat sektor UMKM untuk menjadi negara maju, dimana syarat untuk menjadi negara maju itu, jumlah pelaku entrepreneur sekitar 2,5% hingga 12,5% dari rasio penduduknya. Memang ini menjadi tantangan ke depan. Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia baru 2%," paparnya.

Ia juga mendorong Presiden Jokowi untuk memperbesar kucuran KUR untuk UMKM. Kalau perlu tegas Hafisz, Presiden membentuk lembaga khusus untuk mengurus KUR UMKM. Komisi XI DPR sendiri sudah menyetujui kucuran KUR hingga Rp130 Triliun. Kalau ini diberdayakan, maka banyak UMKM yang bisa naik kelas.

"Namun sangat disayangkan, banyak UMKM yang stagnan karena program KUR kurang mengenai sasaran yang tepat. Sehingga banyak usaha mikro (UMi) yang tidak berhasil naik kelas menjadi UMKM. Dan UMKM sedikit sekali yang berhasil menjadi usaha besar," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/