Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
13 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Publik Harus Paham Potensi Risiko Saat Mobilitas Meningkat

Publik Harus Paham Potensi Risiko Saat Mobilitas Meningkat
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Kamis, 30 September 2021 20:40 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Upaya testing dan tracing serta pemahaman masyarakat terhadap risiko bertambahnya kasus positif Covid-19 harus terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Semakin tingginya mobilitas masyarakat, diperlukan pengawasan yang lebih ketat.

"Para pelaksana kegiatan di area publik dan masyarakat wajib memahami betul apa yang harus dilakukan dalam menyikapi kasus positif Covid-19 yang berpotensi muncul di wilayahnya akibat meningkatnya mobilitas warga saat ini," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/9/2021).

Peningkatan mobilitas masyarakat, menurut Lestari, harus dijawab dengan ketaatan masyarakat dan para pemangku kepentingan terhadap setiap persyaratan yang ditetapkan dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan di area publik.

Kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat PAUD dan sekolah dasar misalnya, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, terlalu berisiko terhadap peserta didik, yang sebagian besar belum mendapat vaksin Covid-19. Untuk mengendalikan risiko yang berpotensi muncul pada pelaksanaan PTM itu, para penyelenggara pendidikan harus melakukan persiapan sebaik-baiknya.

"Kepatuhan para penyelenggara terhadap sejumlah persyaratan yang telah ditentukan untuk kegiatan tersebut, merupakan langkah awal yang wajib dilaksanakan. Selain itu, pengawasan yang konsisten terhadap pelaksanaan kegiatan menjadi sebuah keharusan sebagai dasar untuk mengevaluasi kegiatan tersebut," ujar anggota Komisi X DPR RI itu.

Semakin tinggi mobilitas masyarakat, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, membutuhkan pengawasan pelaksanaan sejumlah persyaratan yang lebih ketat.

"Di sisi lain, masyarakat juga harus semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, dalam keseharian. Sementara itu, para pemangku kepentingan, harus terus meningkatkan pelaksanaan testing dan tracing agar mampu memberi gambaran penyebaran virus untuk kemudian mengendalikan penyebaran virus korona lebih baik lagi," paparnya.

Pelaksanaan manajemen risiko untuk mengantisipasi dampak peningkatan mobilitas masyarakat di masa pandemi ini, tegas Rerie, memerlukan dukungan semua elemen bangsa untuk dapat melangkah bersama mencegah dan mengatasi dampak dari berbagai aktivitas tersebut. "Sebab, setiap peningkatan mobilitas masyarakat selalu menghadirkan tantangan baru dalam upaya pengendalian Covid-19 di tanah air," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/