Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Olahraga
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020

Tim Gulat DKI Jakarta Tak Kebagian Medali di Gaya Bebas

Tim Gulat DKI Jakarta Tak Kebagian Medali di Gaya Bebas
upacara pengalungan medali cabor gulat PON XX Papua. (Dok. PGSI)
Selasa, 12 Oktober 2021 17:09 WIB
Penulis: Azhari Nasution
MERAUKE - Tim Gulat DKI Jakarta bersama Lampung, Bangka Belitung (Babel), Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Selatan (Sumsel) tidak menperoleh medali dari pertandingan gulat gaya bebas putra dan putri memperebutkan 12 medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020.

Distribusi dari 12 medali dari gaya bebas putra dan putri adalah: 1. Jawa Timur (Jatim) dengan 5 emas, 4 perak, dan 1 perunggu, 2. Jawa Barat (Jabar) 2-1-0, 3. Kalimantan Selatan (Kalsel) 2-0-3, 4. Kalimantan Timur (Kaltim) 1-1-4, 5. Papua 1-0-2, 6. Sumatera Barat (Sumbar) 0-4-1, 7-8. Jawa Tengah (Jateng) 0-1-0 dan Jambi 0-1-0, 9. Bengkulu 0-0-1.

"Alhamdulillah, target sudah tercapai, kami tinggal berharap mendapatkan bonusnya," ungkap Agus Pebrianto, pembina gulat Kalsel, Selasa (12/10/2021).

Agus Pebrianto yang juga Wakil Ketua Umum PP PGSI ini merespon keberhasilan pegulat andalannya, Fahriansyah, yang merebut medali emas kelas 86kg gaya bebas putra.

Fahriansyah, yang menjadi unggulan, mengungguli pegulat Jatim Krisna Eka Pratama di final, sekaligus mengokohkannya sebagai "Raja" kelas 86kg gaya bebas.

Terkait bonus medali, kata Agus Pebrianto, itu diharapkan dari dua pegulatnya yang tampil di gaya grego, yakni Ferdinandus di kelas 87kg dan Riska Adam di kelas 97kg, yang dipertandingkan Kamis lusa.

Jika kubu Papua, Jatim dan Kalsel diwarnai kebahagiaan dari keberhasilan pegulat andalannya merengkuh medali emas dari tiga kelas gaya bebas putra,  mendung  memayungi tim gulat Jateng. Pasalnya, andalan pamungkasnya, Ahmad Umar Maulana yang tampil di kelas 125kg, luput menjumput medali emas.

Ahmad Umar Maulana hanya berhasil menyumbang medali perak, harus mengakui keunggulan Dimas Septo Anugerah dari Jawa Timur.

Dengan demikian, dari tiga pegulat, Jateng masih beruntung bisa membawa pulang satu medali perak.

"Gulat Jateng gagal dalam kepemimpinan saya," kata Andreas Budi Wirohardjo, SE, MA, dari Merauke, Papua, Selasa sore.

"Itu fakta, kan tujuan utama pembinaan adalah prestasi, dan we fail," ungkapnya.

"Sudah saatnya bagi gulat Jateng untuk dipimpin oleh figur yang bertangan dingin dalam meraih prestasi," sambung Andreas.

Sebelum pentas gulat PON XX Papua ini dimulai, Andreas memotivasi para atletnya dengan bahkan mentargetkan tiga medali emas dari tiga pegulat andalannya.

"Wajar kalau kami juga berharap bisa mengubah peta pergulatan nasional," jelasnya.  Untuk itu, dalam mempersiapkan tiga pegulatnya, ia juga mendatangkan pelatih luar untuk membantu Danang Priyadi, pelatih lokal.

Ia mengaku akan melakukan evaluasi menyeluruh agar ke depannya bisa lebih baik. "Tentunya kita juga menginginkan lebih banyak lagi kompetisi, tidak hanya PON," harap Andreas kala itu.

Kandasnya harapan Jateng diawali kegagalan Siti Aliyah di kelas 62kg gaya bebas putri. Siti Aliyah hanya menempati urutan keempat setelah gagal membuat kejutan mengalahkan pegulat nasional asal Jatim, Mutiara Ayuningtyas, dalam perebutan medali perunggu. Medali emas kelas ini direbut  Kharisma Tantri Herlina (Jabar), setelah di final mengalahkan Delfita (Sumbar).

Setelah itu, Senin (11/10), Tegar Arya Wibisono yang menjadi andalan Jateng di kelas 57kg gaya bebas putra, menduduki peringkat kelima, setingkat di atas pegulat tuan rumah, Abraham Pasik. Empat posisi teratas kelas ini berturut-turut ditempati Zainal Abidin (Kaltim), Puji Prastiyo (Jatim), Debi Haryanto (Bengkulu), dan M.Seman (Kalsel).

Di samping Jateng, lima  provinsi lain juga belum membendaharakan medali. Yakni, DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.

Namun, DKI Jakarta masih punya kesempatan untuk membawa pulang medali. Dari lima pegulat, baru Selfie Ajeng di kelas 50kg gaya bebas putri dan Rudi Hariyanto di kelas 125kg gaya bebas putra yang sudah kehilangan peluang. Tiga andalan Jakarta lainnya baru akan tampil Rabu (13/10) dan Kamis (14/10) dari kompetisi gaya grego.  Yakni, Andika Sulaeman di kelas 77kg, M Rudiansyah kelas 87kg, dan Nur Rusli kelas 130kg.

Masih ada enam medali emas dari gaya grego putra, yang tetap ditingkahi persaingan dari para pegulat Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kallsel), Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, dan tuan rumah Papua. Enam kelas gaya grego digelar Rabu (13/10) dan Kamis (14/10). ***

Kategori:Olahraga, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/