Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
3
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
4 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Peneliti Ungkap 3 Vaksin Ini Hasilkan Imun Kuat Lebih Lama

Peneliti Ungkap 3 Vaksin Ini Hasilkan Imun Kuat Lebih Lama
Ilustrasi vaksin Covid-19. (foto: ist./reuters)
Minggu, 17 Oktober 2021 18:45 WIB
JAKARTA - Sebuah studi dalam New England Journal of Medicine yang dilansir ABC News sebagaimana dikutip dari Jakarta, Minggu (17/10/2021) menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 dari Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson tidak membutuhkan booster hingga 8 bulan.

Peneliti menemukan tanda yang menunjukkan ketiga vaksin menghasilkan perlindungan kuat dan tahan lama dari risiko keparahan penyakit. Tapi, antibodi dari Pfizer dan Moderna melonjak dan kemudian turun dengan cepat, sementara antibodi Johnson & Johnson lebih stabil dari waktu ke waktu.

"Pada bulan kedelapan, respons antibodi sebanding untuk ketiga vaksin ini," ujar Direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center Dr. Dan Barouch, dikutip GoNEWS.co.

Dijelaskan, Vaksin Pfizer dan Moderna mengandalkan jenis teknologi mRNA, sementara Johnson & Johnson menggunakan teknologi vektor virus.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Internasional, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/