Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
20 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
20 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
20 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  Olahraga

Api Peparnas XVI Papua Dinyalakan Lewat Setangkai Kayu

Api Peparnas XVI Papua Dinyalakan Lewat Setangkai Kayu
Kepala Suku Yahui, Kampung Genyem, Lembah Grime, Distrik Nimboran, Yafit Yanse Maharga menyerahkan api Peparnas XVI. (Dok. Kemenpora)
Rabu, 03 November 2021 21:24 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SENTANI - Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI bakal digelar di Papua, 5-15 November 2021. Api Peparnas XVII sudah dinyalakan lewat prosesi adat di Kampung Genyem, Distrik Nimboran, Lembah Grime, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (2/11/2021).

Kepala Suku Yahui, Kampung Genyem, Lembah Grime, Distrik Nimboran, Yafit Yanse Maharga menggosokkan setangkai kayu berujung runcing ke wadah kayu yang diberi lubang. Di sekitar wadah ditebar beberapa jumput semak kering serta bilah-bilah besar kayu kelapa kering.

Selang 15 menit, memercik bunga api dan langsung menyambar semak-semak kering yang telah disiapkan. Api membubung dan dengan cepat ondoafi, sebutan untuk pemimpin adat masyarakat asli Sentani Lembah Grime itu mengambil seikat ranting kayu kering sebagai wadah sementara bagi api sebelum dipindahkan ke tongkat obor Peparnas.

"Kami serahkan api berkat Tuhan dari tanah damai untuk menerangi Indonesia dan dunia," kata Yafit kepada tokoh masyarakat Lembah Grime, Pendeta Albert.

Pendeta berusia 47 tahun itu kemudian menyerahkan tongkat obor kepada Ketua Harian Panitia Besar (PB) Peparnas 2021, Doren Warekwa. "Kita semua yang ada di sini akan menjadi saksi bahwa dari kampung ini terdapat sejarah diambilnya api untuk Peparnas 2021," kata Doren.

Sebagian nyala api disimpan dalam dua kotak khusus. Kemudian Ketua Harian PB Peparnas menyerahkan tongkat obor kepada atlet cabang atletik kursi roda Papua Kafier Kayage sebagai penanda dimulainya Kirab Api.

Kayage dikawal barisan pelari dari unsur TNI dan Polri. Mereka akan membawa api dari Genyem ke Kantor Bupati Jayapura di Doyo Baru untuk diinapkan. Perjalanan tersebut berjarak sekitar 80 kilometer melewati jalan beraspal mulus dan berliku di punggung perbukitan Nimbuk.

Perjalanan menuju Kantor Bupati Jayapura juga akan mengitari Danau Sentani sejauh sekitar 25 km. Beratnya medan perjalanan yang dilewati membuat para peserta Kirab Api diangkut menggunakan enam bus dan tiga truk.

Setelah diinapkan semalam, perjalanan Kirab Api akan dilanjutkan Kamis (3/11) dari Kantor Bupati Jayapura menuju Kantor Wali Kota Jayapura. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/