Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
20 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
2
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
20 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
3
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
20 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
4
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Umum
20 jam yang lalu
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
5
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
Umum
19 jam yang lalu
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
6
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
Home  /  Berita  /  Nasional

PKS Desak Menteri BUMN Tindak Dugaan Jual Beli Jabatan

PKS Desak Menteri BUMN Tindak Dugaan Jual Beli Jabatan
Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto dalam kesempatan rapat di Senayan, Jakarta. (foto: dok. dpr)
Minggu, 28 November 2021 14:05 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Mulyanto mendesak Menteri BUMN Erick Thohir menindaklanjuti dugaan jual beli jabatan di lingkungan perusahaan milik negara. Hal itu disampaikan politisi PKS ini dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Minggu (28/11/2021).

"Tidak pantas seorang Menteri menjadikan perkara jual-beli jabatan ini sebagai bahan gosip. Sebagai penanggungjawab Kementerian BUMN ia harusnya bisa menindak pelaku jual-beli jabatan. Bukan sekedar menjadikan isu yang menghebohkan," kutipan pernyataan Mulyanto yang dibaca GoNEWS.co.

Sebelumnya, kata Mulyanto, Erick secara lugas menyebut angka rupiah yang fantastis untuk jual-beli jabatan tertentu di BUMN. Eric menyebut untuk satu kursi jabatan direksi dibanderol Rp25 milyar. Erick juga mengungkapkan adanya indikasi korupsi dalam pembangunan pabrik blast furnace (tanur tiup) milik Karakatau Steel yang mangkrak setelah pembangunan pabrik dengan dana Rp12 triliun ini dinyatakan gagal dan perusahaan menanggung utang Rp31 triliun.

Dan terakhir, sambung Mulyanto, dugaan kasus korupsi di BUMN Garuda juga diendus.

"Semua kasus tersebut tidak terdengar tindak lanjut hukumnya. Padahal kasus jual-beli jabatan di tingkat pimpinan BUMN menjadi awal dari berbagai kasus korupsi yang marak di BUMN," pungkasnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Hukum, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/