Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
24 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
2
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
23 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
3
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
4
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
24 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
5
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
7 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
6
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
6 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Waspadalah! Ini Gejala Covid-19 Omicron yang Jarang Disadari

Waspadalah! Ini Gejala Covid-19 Omicron yang Jarang Disadari
Ilustrasi varian baru Covid-19, Omricon. (Foto: Istimewa)
Minggu, 12 Desember 2021 15:04 WIB

JAKARTA - Covid-19 Varian Omicron menunjukkan gejala tak biasa bagi penderitanya dibandingkan varian sebelumnya termasuk Delta. Sebelumnya pada orang positif Covid-19 akan ditemukan gejala batuk dan hilangnya perasa dan penciuman (anosmia).

Namun pada pasien terkait Omicron kedua gejala itu tidak ditemukan. Bahkan disebutkan varian Omicron hanya menimbulkan gejala 'sangat ringan'. Hal ini diungkapkan oleh dokter asal Afrika Selatan yang melihat varian pertama kalinya. Salah satu yang masuk dalam gejala pasien dengan Omicron adalah kelelahan dan tenggorokan gatal.

Menurut CEO Pfizer, Albert Bourla, orang dengan Omicron juga punya gejala ringan. Namun sayangnya bisa menyebar lebih cepat dan membuat banyak mutasi di masa depan.

Gejala pasien dengan Delta yang tidak ditemukan di Omicron adalah kebutuhan oksigen dan rumah sakit. Saat varian Delta menyebar, kebutuhan oksigen serta orang yang masuk rumah sakit melonjak tajam.

Sedangkan hal ini tidak terlihat untuk Omicron. Berdasarkan data dari Penelitian Medis Afrika Selatan, di sejumlah rumah sakit provinsi Gauteng, varian ini menyebabkan hanya sedikit pasien yang membutuhkan oksigen dan perawatan intensif.

Sebagai informasi, provinsi Gauteng adalah tempat varian Omicron pertama kali terdeteksi. Berdasarkan laporan yang sama, pasien yang di sana adalah 'penerimaan Covid insidental' telah di rumah sakit untuk alasan medis lain atau bedah serta juga belum mendapatkan vaksinasi.

Rumah sakit juga menerima pasien berusia muda dan anak-anak. Di sana, kelompok usia itu memang memiliki tingkat vaksinasi rendah atau tidak sama sekali. Khusus untuk anak di bawah 12 tahun tidak mendapatkan vaksin.

Para ahli di sana juga sedang melakukan penelitian kenapa pasien lebih banyak berusia muda. Padahal usia tersebut tidak berisiko parah saat terinfeksi Covid-19.

Dari pengamatan selama dua minggu pada 14 hingga 29 November 2021, belum ada kasus kematian dari laporan rumah sakit. Omicron sudah ditetapkan WHO sebagai variant of concern atau VoC pada 26 November 2021. Keputusan ini berselangan dua hari setelah Afrika Selatan melapor pada WHO.

Selain Afrika Selatan, banyak negara lain melaporkan temuan orang dengan varian Omicron. Beberapa diantaranya di wilayah Eropa, Amerika, hingga ke Hong Kong.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/