Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
21 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
21 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
21 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
4
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
5
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
5 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
6
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Mendagri Tito sangat Tertarik Tema Rakornas Dukcapil

Mendagri Tito sangat Tertarik Tema Rakornas Dukcapil
Mendagri Muhammad Tito dalam Rakornas Ditjen Dukcapil di Hotel Hyatt, Bali, Selasa, 8 Februari 2022. (foto: ist./dukcapil/rio)
Selasa, 08 Februari 2022 22:48 WIB
BALI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional Ditjen Dukcapil, di Hotel Hyatt, Bali, Selasa (8/2/2022). Mendagri Tito mengaku tertarik dengan tema Rakonas 'SIAK Terpusat: Layanan Adminduk Digital dalam Genggaman'.

"Saya merasa tertarik dengan temanya. Ini betul-betul tolong dipahami. Saya ingat tentang bahasa ini tentang dampak kemajuan teknologi informasi. Bahasanya adalah the world in your palm. Dunia berada dalam genggaman kerena teknologi informasi," ujar Mendagri Tito dikutip GoNEWS.co dari siaran resmi.

Mendagri Tito menyampaikan, sistem pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang digawangi Ditjen Dukcapil terus mengalami perbaikan. Perbaikan sistem yang dibuat Ditjen Dukcapil tersebut dapat dilihat dari sistem pelayanan manual menjadi digital.

Berita Terkait: Pengamat Fintech Puji Digitalisasi Data Dukcapil.

Berita Terkait: Dukcapil Terbitkan Ribuan Dokumen Kependudukan Masyarakat Baduy

"Saya melihat banyak sekali kemajuan-kemajuan yang yang sudah dicapai oleh rekan-rekan Dukcapil, yang tadinya manual, bertemu fisik, sekarang dengan adanya digitalisasi di bidang Kedukcapilan, pemerintahan berbasis elektronik maka masyarakat lebih dimudahkan," katanya.

"Dan data Dukcapil ini luar biasa karena menggunakan satu basis data. Kalau dulu terpecah-pecah, tiap-tiap daerah itu, sehingga tidak mendapatkan satu data nasional," ucap Mendagri Tito.

Namun pelayanan Adminduk tersebut kini telah berubah seiring perkembangan teknologi dan informasi. Mendagri menyebut, hingga saat ini data kependudukan yang sudah masuk pada big data nasional sudah mencapai 92 persen lebih.

Sistem digitalisasi yang dibangun Dukcapil tersebut tidak hanya memudahkan masyarakat, tapi juga dapat memudahkan untuk mengidentifikasi setiap adanya potensi pemalsuan dan data ganda identitas kependudukan.

"Karena itu dilengkapi dengan fitur-fitur secara spesifik sehingga sulit untuk doble atau dipalsukan. Itu menggunakan sidik jari, face recognition. Nah ini lompatan-lompatan yang bagus dan ini tidak hanya mempermudah pelayanan publik untuk mengurus dokumen-dokumen Kedukcapilan lebih mudah karena online tapi di samping itu juga dapat dijadikan basis data untuk pemerintah, swasta dalam rangka untuk memudahkan pekerjaan," paparnya.

Mendagri Tito menyebut kemudahan pekerjaan karena sistem kependudukan berbasis digital tersebut dapat dilihat dari sejumlah sektor. Diantaranya adalah soal rancangan pembangunan, baik pusat maupun daerah, jumlah penduduk yang melahirkan, data stunting, data pasein Covid-19, data testing dan tracing dan data vaksinasi selama pandemi Covid-19 ini.

"Berapa yang sudah dan belum divaksin, by name by address itu bisa diketahui," katanya.

Tak hanya itu, Mendagri Tito juga menambahkan bahwa data Bantuan Sosial (Bansos) dapat diketahui melalui Big Data Dukcapil sebab Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri sudah membangun kerjasama dengan Dukcapil.

"Kepala daerah juga bisa menggunakan itu. Oleh karena itu, Kepala Dinas Dukcapil jangan hanya mengumpulkan data tapi bagaimana membuat big data di masing-masing daerah yang dapat diinputkan kepada kepala daerah. Ini sangat komplek, sangat power full dan sangat bermantaat untuk semua, termasuk juga swasta dan dunia bisnis dan lain-lain," katanya.

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:rilis
Kategori:Pemerintahan, Nasional, Bali
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/