Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Olahraga
Kompetisi Sepakbola BRI Liga 1 2021-2022

Putu Gede Sebut Pemain Kehilangan Fighting Spirit

Putu Gede Sebut Pemain Kehilangan Fighting Spirit
Laga PSS melawan Persikabo 1973 (Foto: ligaindonesiabaru)
Jum'at, 25 Februari 2022 16:45 WIB
Penulis: Azhari Nasution
DENPASAR - PSS Sleman kembali menelan pil pahit setelah dikalahkan Persikabo 1973 dengan skor 0-2 pada pekan 27 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (24/2/2022) lalu.

Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede Dwi Santoso mengatakan kekalahan dari Persikabo 1973 menjadi alarm bahaya bagi tim.

Karena persaingan di papan tengah hingga zona degradasi masih cukup sengit ia menilai para pemain tim berjuluk Super Elang Jawa kehilangan fighting spirit di babak kedua sehingga lawan bisa memanfaatkan situasi tersebut dan mencetak gol. Padahal di babak pertama, PSS Sleman berhasil menguasai jalannya pertandingan.

“Saya pikir alarm bahaya buat PSS karena masih ada tujuh pertandingan lagi. Momen-momen ini krusial butuh mental persaingan di papan bawah semakin dekat di tengah. Kalau kita main seperti ini jadi masalah,” ungkap pelatih asal Bali.

“Babak pertama kita sudah menguasai cuma inilah kalau kita enggak bisa memaksimalkan peluang akhirnya tim Persikabo berbenah dan dia jadi kuat. Jadi punya mental, kita akhirnya tertekan."

“Secara keseluruhan fighting spirit pemain hilang terutama di babak kedua,” sambungnya.

Hal senada juga dikatakan gelandang PSS Sleman, Misbakus Solihin yang mengakui tim kurang maksimal dalam menyelesaikan peluang. Ia mengaku segera melupakan hasil buruk melawan Persikabo 1973 dan fokus menatap laga selanjutnya.

“Di babak pertama kita menguasai pertandingan dan kurang memanfaatkan peluang. Di babak kedua kita banyak melakukan kesalahan sendiri dan terjadi gol. Kita harus melupakan pertandingan hari ini (kemarin) dan fokus ke depan,” beber Misbakus Solihin. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/