Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
16 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
16 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
12 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
12 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
12 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Umum

Pedagang Musiman di Bulan Ramadan, Untung Jutaan Perhari dari Jualan Buah Suri

Pedagang Musiman di Bulan Ramadan, Untung Jutaan Perhari dari Jualan Buah Suri
Ilustrasi pedagang buah suri. (Foto: Internet)
Minggu, 03 April 2022 09:35 WIB
JAKARTA - Memasuki bulan Ramadan, pedagang timun suri mulai bermunculan di pasar-pasar tradisional, salah satunya Pasar Kebayoran Lama Jakarta. Pedagang timun suri di pasar ini rata-rata merupakan pedagang musiman yang biasa berjualan pada saat Ramadan hingga Lebaran.

Harga timun suri di banderol di kisaran Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kilogramnya. Biasanya buah tersebut menjadi primadona yang sering dipakai untuk hidangan berbuka puasa.

Salah satu pedagang timun suri, Irsyad mengaku, dirinya telah menjual timun suri sejak beberapa hari yang lalu. "Saya bukan yang punya, cuma kerja disini bantuin jualin, tapi udah jualan tiga empat hari lalu. Yang punya biasa sewa tempat disini buat jualan tiap puasa aja,” ujarnya dilansir GoNews.co dari  JawaPos.com, Sabtu (2/4/2022).

Irsyad mengatakan, pada bulan Ramadan biasanya banyak permintaan besar yang umumnya para pedagang. "Udah banyak yang beli, banyak yang pesen juga. Kebanyakan pedagang. Buat takjil-takjil buka puasa biasanya. Yang beli selain pedagang juga ada," ucapnya.

Ia mengungkapkan, timun suri yang dijual diambil dari petani langsung dari Cirebon. Sebab, stoknya banyak dan harganya lebih murah." Ngambil dari Cirebon ini jadi lebih murah. Kalo beli dari pihak kedua kan lebih mahal. Harganya sekilo disini Rp 8.000," ungkapnya.

Dari hasil penjualan timun suri, sebelum pandemi biasanya pihaknya meraup untung jutaan rupiah per harinya. Irsyad optimis tahun ini dapat meraup keuntungan yang sama seperti sebelum pandemi karena situasi sudah terasa normal.

Untungnya sehari ya bisa sejuta. Setau saya segitu. Waktu corona ada sedih yang belo sedikit. Tapi sekarang Alhamdulilah pelan-pelan ada yang beli lagi,” tuturnya.

Sementara, pedagang timun suri tahunan lainnya, yaitu Anto juga mengaku optimis bisa mendapatkan untung besar tahun ini. Anto menjual timun suri menggunakan gerobak. Sehingga bisa berkeliling ke rumah-rumah penduduk. "Harganya Rp 9.000 per kilogram. Gede-gede ini bagus-bagus. Saya keliling juga nanti siang," pungkasnya.

Sedangkan salah satu pembeli, Indri mengaku, dirinya membeli timun suri untuk berjualan takjil di lingkungan rumahnya. Ia yang berprofesi sebagai seorang guru mencari pendapatan tambahan lewat usaha musiman Ramadan.

"Saya beli lumayan banyak bukan buat dimakan sendiri. Buat jualan lagi. Minuman-minuman buka puasa. Es buah ada timun surinya, jadi adem," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/